Peristiwa Nasional PPKM Darurat

Polda Jatim Tutup Total Bundaran Waru, Lalu Lintas Macet Parah

Rabu, 07 Juli 2021 - 13:24 | 65.46k
Penutupan Bundaran Waru Surabaya saat dipantau melalui CCTV aplikasi SITS Dishub Surabaya, Rabu (7/7/2021). (Foto: tangkap layar Aplasikasi SITS)
Penutupan Bundaran Waru Surabaya saat dipantau melalui CCTV aplikasi SITS Dishub Surabaya, Rabu (7/7/2021). (Foto: tangkap layar Aplasikasi SITS)
FOKUS

PPKM Darurat

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAPolda Jatim menutup total akses masuk Kota Surabaya di Bundaran Waru, Rabu (7/7/2021). Penutupan Bundaran Waru imbas pembatasan mobilitas masyarakat atau PPKM Darurat berimbas kemacetan parah.

Dari Pantauan CCTV aplikasi SITS milik Dishub Surabaya terlihat pembatas jalan menutupi jalan Ahmad Yani Surabaya. Kendaraan yang hendak melintas di jalan Ahmad Yani pun terpaksa harus putar balik.

Advertisement

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Latif Usman mengatakan bahwa keputusan penutupan jalan tersebut berdasarkan hasil analisa dan evaluasi (anev) selama beberapa hari dilakukan penyekatan. Dimana selama PPKM Darurat mobilitas masyarakat masih tinggi.

"Hasil evaluasi sudah ada penurunan hari pertama dan kedua, tapi sampai hari ke-5, dipilah-pilah orang masuk Surabaya, masih padat sekali," ujar Latif, Rabu (7/7/2021).

Latif mengatakan, tujuan penutupan jalan akses masuk ke Surabaya di bundaran Waru itu untuk mengurangi mobilitas warga yang hendak masuk ke Kota Surabaya. "Ini (Bundaran Waru) adalah pintu utama orang masuk Surabaya, ini akses utama," kata Latif.

Bundaran Waru adalah titik masuk kota Surabaya dari sisi selatan.

"Untuk saat ini, volume kendaraan masih tinggi, kita lakukan penutupan, ditutup karena volume tinggi," jelasnya.

Penutupan bundaran Waru Surabaya diberlakukan selama 1X24 jam. Seluruh pengendara baik plat L dan W dilarang melintas. Hanya ambulans dan angkutan yang membawa barang medis atau personel kesehatan yang bisa lewat.

Latif mengimbau agar pengendara mencari jalur lain yakni jalur alternatif maupun jalur tikus agar bisa masuk ke Surabaya.

"Kalau penting, silakan cari jalur alternatif lain untuk masuk, silakan gunakan itu. Yang nggak berkepentingan, di rumah saja," ujarnya.

Ia pun tak mengapa jika banyak masyarakat yang tak terima dengan penutupan tersebut.  Ia lebih mementingkan keselamatan dan kesehatan masyarakat selama menerapkan aturan PPKM Darurat.

"Kita dimarahi warga, ya sudah. Yang penting, kita menjaga aturan, menjaga agar Covid-19 tidak menyebar, dan mobilitas masyarakat bisa turun," tutur Latif soal Penutupan Bundaran Waru terkait penerapan PPKM Darurat yang dilakukan Polda Jatim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES