Prajurit TNI AU Injak Kepala Warga, Sujiwo Tejo: Itu Sama Saja Injak Kepala Presiden

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tindakan dua anggota Polisi Militer (Pom) TNI AU yang menginjak kepala seorang warga di Merauke, Papua, terekam video amatir dan menjadi viral di media sosial. Peristiwa ini mengundang kemarahan banyak pihak termasuk budayawan Sujiwo Tejo.
Laki-laki beranama Agus Hadi Sudjiwo mengatakan, menginjak kepala rakyat adalah sama dengan menginjak Kepala Presiden. Kemarahan itu ia lancarkan di Instagram resminya Rabu (28/7/2021).
Advertisement
"Dulu waktu zaman orba, ada humor tentang orang Madura. Ketika orang Madura disurvei tentang seluruh instansi dan lembaga negara yang ada, jawab mereka tidak ada yang bagus. Yang bagus cuma tentara," katanya.
"Cuma sayang pak, tentara itu ya memang baik-baik. Cuma itu loh pak, kalau pemilu sepatunya suka ke hidung-hidung pak," jelas Sujiwo dengan logat Madura sembari tertawa.
"Sekarang pemilu belum, tapi sepatu mereka sudah ke kepala-kepala rakyat. Tapi terimakasih kepada pucuk pemimpin TNI yang sudah meminta maaf. Proses hukum pak. Ini menginjak kepala rakyat, kepala rakyat itu Presiden. Berati sama dengan menginjak Presiden," ujarnya dengan nada tinggi.
Berjanji Akan Tindak Tegas
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo langsung meminta maaf terkait aksi oknum TNI AU yang menginjak kepala warga tersebut.
"Hal ini terjadi semata-mata memang karena kesalahan dari anggota kami dan tidak ada niatan apapun juga apalagi dari berupa perintah kedinasan," ujar Fadjar dalam keterangan resminya.
Ia pun berjanji akan menindak tegas pelaku penginjakan. "Saya selaku Kepala Staf Angkatan Udara ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua khususnya warga di Merauke, khusus lagi kepada korban dan keluarganya," jelasnya.
Kronologi
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, insiden tersebut terjadi di salah satu warung makan di Merauke Senin (26/7/2021) kemarin.
Saat itu, terjadi keributan antara seorang warga yang diduga mabuk tersebut dan pemilik warung makan. "Insiden yang diawali oleh keributan seorang warga yang diduga mabuk dengan pemilik warung," katanya.
Kata dia, saat itulah anggota POM AU datang ke lokasi dan berupaya melerai warga yang mabuk itu dengan pemilik warung. Saat proses penahanan warga yang mabuk itulah terjadi tindakan menginjak kepala yang dilakukan oleh salah satu oknum TNI AU tersebut.
"Melibatkan dua anggota POM AU yang bermaksud melerai, kini dalam penanganan petugas Lanud Merauke," ujarnya.
Sebelumnya, tindakan kedua oknum TNI AU tersebut terlihat cukup keras dan menjatuhkan orang tersebut ke lantai trotoar. Kepala pria tersebut juga diinjak dengan menggunakan sepatu Lars PDL TNI.
Video itu menjadi viral di media sosial dan mendapatkan banyak sekali kecaman dari para. Terlebih, pria yang diamankan tersebut merupakan seorang warga asli Papua yang mempunyai kelainan yakni bisu.
Masyarakat pun meminta kedua oknum anggota TNI AU tersebut diproses hukum seberat-beratnya. Tak hanya itu para netizen yang rata merupakan warga asli Papua mengeluarkan pernyataan yang sangat keras dimana perbuatan kedua oknum anggota Polisi Militer TNI AU tersebut seolah-olah menganggap orang asli Papua seperti binatang buruan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |