Peristiwa Nasional

Daripada Ribut Warna Cat Pesawat Kepresidenan, Elit Politik Diajak Fokus Tangani Pandemi

Jumat, 06 Agustus 2021 - 14:11 | 99.93k
Ilustrasi - Pesawat kepresidenan RI ketika terbang (FOTO: Dokumen/Setkab)
Ilustrasi - Pesawat kepresidenan RI ketika terbang (FOTO: Dokumen/Setkab)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK), Gardi Gazarin mengimbau elit politik dalam negeri tidak gaduh hanya gara-gara perubahan warna cat pesawat kepresidenan. Dia mengakui sangat kecewa.

Dia menyarankan, jangan sampai ada yang sengaja memanfaatkan isu tersebut untuk memprovokasi pemerintah. Mereka saat ini sedang sibuk melayani masyarakat yang sedang tertimpa musibah. Pandemi ini nyata, kenapa lebih meributkan cat pesawat.

Advertisement

"Jangan sampai pesawat kepresidenan ganti warna saja menuai kegaduhan, dan menjadi senjata untuk tarik-menarik kepentingan politik. Saat ini, pikirkan rakyat yang menanggung penderitaan karena wabah Covid-19 dan makin sulitnya perekonomian masyarakat," kata Gardi Gazarin di Jakarta, Jumat (6/8/2021).

Ketua Forum Wartawan Polri (FWP) periode 2014-2016 tersebut, berharap semua pihak yang berbeda pandangan agar segera bersatu. Mereka diajak merapatkan barisan, kemudian memikirkan bersama nasib rakat yang sedang berjuang melawan pandemi covid-19.

"Daripada meributkan warna pesawat kepresidenan, alangkah indahnya semua elite di negeri ini turun dan ikhlas bahu-membahu, lihatlah perjuangan para tenaga kesehatan menangani pandemi agar secepatnya berlalu. Semua harus bersama-sama menata pemulihan ekonomi untuk membantu rakyat yang terpuruk akibat Covid-19," imbuhnya.

Untuk diketahui, sebelumnya pengecatan pesawat kepresidenan Indonesia-1 yakni armada Boeing Business Jet (BBJ) 2 di tengah pandemi Covid-19 menjadi sorotan berbagai pihak. Mulai dari politikus, mahasiswa hingga masyarakat.

Hal tersebut kali pertama diketahui lewat cuitan mantan anggota Ombudsman Republik Indonesia yang juga pengamat penerbangan, Alvin Lie, melalui akun Twitter-nya. Alvin menyebut biaya pengecatan pesawat kepresidenan tersebut bisa mencapai Rp 1,4 miliar hingga Rp 2,1 miliar.

Alvin pun menyayangkan adanya perubahan warna pesawat kepresidenan di tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, pemerintah seharusnya lebih mementingkan kebutuhan penanganan pandemi daripada mengubah warna pesawat kepresidenan. 

Pesawat tersebut dibeli oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Waktu itu warna cat pesawat kepresidenan itu biru, langsung datang dari produsennya. Selama menjabat dia tidak pernah ganti warna. Baru di masa Jokowi pesawat itu diganti menjadi merah putih. "Saat negara sedang hadapi pandemi dan krisis ekonomi, pemerintah seharusnya menunjukkan sense of crisis. Hal-hal yang bukan kebutuhan mendesak perlu ditangguhkan. Anggaran difokuskan pada penggulangan pandemi," pungkas Alvin. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES