Peristiwa Nasional

Sejarah Hari Ini: 1 September, Kisah Enam Perempuan Indonesia Perintis Polwan

Rabu, 01 September 2021 - 12:30 | 142.84k
1 September diperingati sebagai Hari Polwan. (foto: antaranews)
1 September diperingati sebagai Hari Polwan. (foto: antaranews)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini mencatat 1 September 1947 menjadi hari lahirnya Polwan atau Polisi Wanita Indonesia. Dipilihnya 1 September 1948 sebagai hari Polwan merujuk pada peristiwa disertakan enam siswa wanita untuk masuk ke Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bukittinggi. Mereka belajar bersama siswa laki-laki di SPN Bukittinggi untuk mendapat pelajaran mengenai ilmu-ilmu kemasyarakatan, pendidikan dan ilmu jiwa, pedagogi, sosiologi, psikologi, dan latihan anggar, jiu jit su, judo, serta latihan militer. 1 September juga menjadi hari jadi kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

1948: Lahirnya Polisi Wanita

Advertisement

Polwan-2.jpgFoto enam polisi wanita pertama Indonesia yang menyelesaikan pendidikan Sekolah Polisi Negara di Bukittinggi. (foto: dok Polri)

Dikutip dari museumpolri, awal berdirinya Polwan bermula pada awal tahun 1948. Saat itu, terdapat kesulitan-kesulitan pada pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi wanita terutama pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus.

Hal tersebut mengakibatkan polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik. Organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi berinisiatif mengajukan usulan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut.

Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi. Pada tanggal 1 September 1948 secara resmi disertakan enam siswa wanita yaitu: Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, Rosnalia Taher. Mereka belajar bersama 44 siswa laki-laki di SPN Bukittinggi. Mereka mendapat pelajaran mengenai ilmu-ilmu kemasyarakatan, pendidikan dan ilmu jiwa, pedagogi, sosiologi, psikologi, dan latihan anggar, jiu jit su, judo, serta latihan militer.

Momen inilah yang akhirnya menjadi dasar penetapan 1 September sebagai hari lahir Polwan Indonesia. Dalam rangka memperingati kelahiran Polwan di Indonesia, dibangun monumen Polwan di Bukittinggi, Sumatera Barat yang diresmikan oleh Kapolri pada saat itu Jenderal Polisi Drs. Banoeroesman Astrosemitro pada tanggal 27 April 1993.

Polwan Era Kemerdekaan

Polwan-5.jpg1 September diperingati sebagai Hari Polwan. (foto: Instagram Briptu Sefin)

Usai kemerdekaan, Polwan semakin berkembang.  Di tahun 1965, sejak dikeluarkan TAP MPR No. II Tahun 1960 yang menyatakan bahwa kepolisian merupakan bagian dari angkatan bersenjata, maka pada tahun 1965 pendidikan calon perwira Polwan diintegrasikan bersama calon perwira polisi pria untuk bersama-sama dididik di AAK (Akademi Angkatan Kepolisian) di Yogyakarta.

Perekrutan Polwan di AAK hanya berjalan satu angkatan, setelah itu tidak ada lagi perekrutan untuk calon perwira Polwan di AAK. Jalur perekrutan untuk menjadi perwira Polwan adalah melalui jalur perwira karier setingkat sarjana dan sarjana muda melalui SEPAMILWA (Sekolah Perwira Militer Wajib).

Namun pada 1975, Depo Pendidikan dan Latihan (Dodiklat) 007 Ciputat untuk pertama kali membuka kelas pendidikan untuk bintara Polwan. Dodiklat 007 kemudian berubah namanya menjadi Pusat Pendidikan Polisi Wanita (Pusdikpolwan) Ciputat, menjadi tahun pertama bagi lembaga pendidikan yang khusus mendidik polisi wanita.

Selanjutnya, pada 1984 Pusdikpolwan diganti menjadi Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan). Berdirinya Sepolwan ini semakin menarik minat perempuan untuk menjadi polisi.

Lambang Polwan

Lambang-Polwan.jpgLambang Polwan.

Meski berdiri sejak lama, baru tanggal 29 November 1986, Kapolri pada saat itu Jenderal Polisi Drs. Mochammad Sanoesi mengesahkan lambang polisi wanita dengan menerbitkan Surat Keputusan No. Pol.: Skep/480/XI/1986.

Lambang Polwan diwujudkan dalam bentuk logo dengan rincian makna:

Bunga Matahari yang bermakna sifat wanita.
Tujuh helai dan empat helai bunga melambangkan pedoman hidup Polri Tribrata dan pedoman kerja Polri Catur Prasetya Polri.

Perisai dan obor melambangkan Polwan adalah anggota kepolisian Republik Indonesia yang turut melaksanakan tugas dan fungsi kepolisian Republik Indonesia.

Tiga bintang emas bermakna Tribrata sebagai pedoman hidup bagi tiap anggota Polri.

1948 melambangkan saat pertama kali adanya Polwan di kepolisian Republik Indonesia.

Esthi Bhakti Warapsari bermakna pengabdian putri-putri pilihan menuju kea rah tercapainya cita-cita luhur yaitu terciptanya masyarakat Tata Tentram Kerta Raharja kepada negara dan bangsa.

1963: Berdirinya Kampus IPB

Kampus-IPB.jpgKampus IPB. (foto: IPB)

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan kampus yang didirikan oleh lembaga-lembaga pendidikan menengah hingga tinggi serta kedokteran hewan. Kampus tersebut didirikan pada 1 September 1963 kemudian disahkan oleh pemerintah berdasarkan keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 92/1963.

Ketika diresmikan IPB memiliki lima fakultas yang terdiri dari Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Kehutanan. Namun seiring berjalannya waktu, kampus IPB menambah fakultas-fakultas baru sesuai dengan kebutuhan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES