Perpustakaan MPR RI Jalin Kerja Sama dengan Universitas Mahendradatta Denpasar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perpustakaan MPR RI melakukan kerja sama dengan Universitas Mahendradatta, Denpasar Bali.Kerja sama ini memungkinkan para mahasiswa untuk mengkases buku yang ada di perpustakaan MPR RI.
Acara yang digelar 6 Oktober 2021 ini juga dibalut dengan diskusi ‘Penguatan Pengaturan Kelembagaan Badan Pembina Ideologi Pancasila, Perlukah?’.
Advertisement
Hadir dalam kegiatan, anggota MPR dari Kelompok DPD, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III; Kepala Perpustakaan MPR, Yusniar SH; Rektor Universitas Mahendradatta, Dr. Putri Anggreni; serta para dekan dan kepala jurusan di lingkungan perguruan tinggi itu.
Putri Anggreni dalam sambutan mengatakan civitas akademika dan perwakilan element masyarakat pada hari itu bisa berkumpul untuk menghadiri kegiatan ‘Pustaka Akademik MPR’. Putri berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan. “Perguruang tinggi ini sangat mengapresiasi kerja sama ini,” tuturnya.
Yusniar dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mahendradatta yang telah memfasilitasi ‘Pustaka Akademik MPR’. Perpustakaan MPR telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terutama perguruan tinggi. Kerja sama dengan berbagai pihak itu telah dilakukan sejak tahun 2017. “Sebelum dengan Mahendradatta, kita telah melakukan MoU dan MoA dengan Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon,” paparnya.
Anggota MPR dari Kelompok DPD, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta. (foto: humas MPR RI)
Harapan dari setiap kerja sama yang telah dijalin dengan berbagai pihak menurut Yusniar dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan pecinta buku dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Disampaikan kepada peserta kegiatan, Perpustakaan MPR terbuka bagi umum. “Silahkan berkunjung ke Perpustakaan MPR,” ucapnya.
Bila tidak bisa datang secara langsung, masyarakat dipersilahkan untuk mengunjungi kanal-kanal internet atau media sosial yang dikelola. “Semoga kerja sama ini bisa berjalan lancar dan bermanfaat,” harapnya.
Dalam diskusi yang digelar, Arya Wedakarna mengatakan salah satu tugas MPR adalah mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang popular dengan sebutan Empat Pilar MPR. Terkait pemahaman dan pengamalan Empat Pilar, Arya Wedakarna menegaskan Bali adalah bentengnya. “Masyarakat Bali mempunyai banyak peran dan kontribusi terhadap bangsa Indonesia terkait dengan Pancasila,” paparnya.
Untuk menjaga Pancasila, Arya Wedakarna mengatakan, BPIP harus diperkuat dengan diatur dalam undang-undang. "Lembaga ini diisi oleh tokoh-tokoh agama dan kaum nasionalis yang tak perlu diragukan kapasitasnya. Untuk itu BPIP perlu diperkuat,” ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |