Peristiwa Nasional

PBNU Kritik Ucapan Menag RI Yaqut Cholil Qoumas

Senin, 25 Oktober 2021 - 09:22 | 48.75k
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini. (FOTO: Dok pribadi)
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini. (FOTO: Dok pribadi)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini turut mengkritik pernyataan Menteri Agama (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas, yang menyebut, Kemenag RI adalah hadiah khusus NU. Bukan untuk umat Islam secara umum di Indonesia.

“Saya mendapat pertanyaan dari banyak teman-teman media dan juga unsur masyarakat lainnya, tentang pernyataan Menteri Agama bahwa Kementerian Agama adalah hadiah dari negara untuk NU,” katanya keterangan tertulis dikutip Senin (25/10/2021).

Ia pun menegaskan, bahwa Kemenag RI adalah hadiah negara untuk semua agama "Bukan hanya untuk NU atau hanya untuk umat Islam,” jelasnya.

Kata dia, NU memang punya andil besar dalam menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Peran NU jauh sebelum kemerdekaan telah meletakkan pesantren sebagai pilarpembentuk karakter mental bangsa yang bertumpu kepada akhlaqul karimah.

Tetapi lanjut dia, itu tidak berarti NU boleh semena-mena berkuasa atas Kementerian Agama ataupun merasa ada hak khusus. Kata dia, NU tidak  memiliki motivasi untuk menguasai ataupun memiliki semacam privelege dalam pengelolaan kekusaan dan pemerintahan.

"Karena NU adalah jamiyyah diniyah ijtimaiyyah (organisasi keagamaan dan kemasyarakatan). Dengan segala hormat dan kerendahan hati, tentang pernyataan Pak Menteri Agama tentu itu hak beliau, meski saya pribadi dapat menyatakan bahwa komentar tersebut tidak pas dan kurang bijaksana dalam perspektif membangun spirit kenegarawanan,” ujarnya.

Sebelumnya, Menag RI Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, Kemenag RI adalah hadiah untuk Nahdlatul Ulama atau NU. Dan bukan umat Islam secara umum.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Yaqut dalam agenda Webinar digelar RMI-PBNU yang diunggah oleh YouTube TVNU. Mulanya a bercerita, terdapat perdebatan di Kemenag soal asal-usul pendirian Kemenag.

"Ada perdebatan kecil di kementerian ketika mendiskusikan Kemenag. Saya mau ubah tagline atau logo Kemenag. Tagline kemenag itu kan ikhlas Beramal. Saya rasa gak ada ikhlas itu ditulis. Ikhlas itu kan di hati. Gak ada ikhlas ditulis. Ikhlas beramal itu gak pas," jelas.

Kata dia, perdebatan tersebut menjurus ke sejarah berdirinya Kemenag. Ia menyampaikan, terdapat staf Kemenag yang mengklaim, Kemenag dibentuk sebagai hadiah untuk umat Islam Indonesia.

"Saya bantah, Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum. Tapi spesifik untuk NU. Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU," tegasnya.

Menag RI Yaqut pun menyampaikan soal pendirian Kemenag. Menurutnya, Kemenag itu ada karena pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Yakni 'Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-pemeluknya'.

Menurutnya, para tokoh NU waktu itu memiliki peran penting sebagai juru damai usai tujuh kata itu dihapus dari Piagam Jakarta. "Kemenag muncul karena pencoretan 7 kata dalam piagam jakarta . Yang usulkan itu jadi juru damai atas pencoretan itu mbah Wahab Chasbullah. Kemudian lahir Kemenag karena itu," katanya.

"Wajar kalau kita minta Dirjen Pesantren dan kita banyak afirmasi pesantren dan santri jamiyah NU. Saya kira rasa wajar saja. Tak ada yang salah," tambah dia.

Ia juga menyampaikan soal protes pernyataannya itu. Itu hal biasa karena di Kemenag turut melakukan afirmasi bagi agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha hingga Konghucu. Ia pun mengatakan, jemaah NU yang besar tetap ingin melindungi semua yang kecil.

"NU itu besar dan jamaahnya besar. Fisik badannya besar. Orang yang besar itu melindungi yang kecil. NU itu ingin melindungi yang kecil," katanya.

"Kalau sekarang Kemenag jadi kementerian semua agama, bukan menghilangkan ke NU-annya. Tapi justru menegaskan NU. NU terkenal toleran dan moderat. Saya rasa enggak ada yang salah," ujarnya.

Minta Kemenag RI Dibubarkan

Kemarin, pernyataan itu pun mengundang atensi banyak pihak. Salah satunya dari Anwar Abbas. Wakil ketua MUI itu pun mengusulkan pembubaran Kemenag.

Ia mengaku menyayangkan pernyataan Yaqut. Ia tidak mau Kemenag tetap dipertahankan jika dikelola pihak-pihak yang berpikiran seperti Yaqut.

"Saya minta Kementerian Agama lebih baik dibubarkan saja karena akan membuat gaduh di mana mudaratnya pasti akan jauh lebih besar dari manfaatnya," jelasnya.

Ketua PP Muhammadiyah itu pun menilai pernyataan Yaqut soal Kemenag adalah hadiah untuk NU tak mencerminkan akal sehat. Kata dia, Yaqut tak menghargai kelompok dan elemen umat yang lain.

"Semestinya sebagai seorang menteri dan pemimpin umat mereka lebih mencerminkan dan mengedepankan sikap arif serta bersikap dan bertindak sebagai negarawan," ujarnya merespon Menag RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES