JIS Jadi Stadion Terbaik Dunia, Anies Baswedan: Semua Insinyur dari Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gubernur Anies Baswedan mengatakan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara tidak dengan gagap gembita. Yang lebih penting adalah selesai dan bisa dirasakan manfaatnya.
"JIS ini dikerjakan dengan tenang-tenang saja. Tidak dengan gagap gembita. Karena yang diperlukan itu selesainya. Tepuk tangannya itu kalau selesai saja. Dan tepuk tangan kerja semua orang. Dikerjakan dengan tenan yang penting ini berjalan," katanya di YouTube Dahlan Iskan Kamis (18/11/2021).
Advertisement
Anies menyampaikan, secara target saat ini, JIS 80 persen harus tercapai. Akan tetapi realisasinya sudah 81 persen. "Jadi kita sudah lebih cepat dari target. Bulan ini, InsaAllah gedung utama selesai. Jadi seratus persen gedung utama selesai. (Gedung) pendukung, kanan-kiri InsyaAllah Maret (2022) selesai," jelasnya.
Mantan Mendikbud RI itu juga mengatakan, bulan Desember ini, di JIS akan ada pertandingan melawan tiga klub raksasa Eropa. "Nanti akan ada pertandingan dengan Juventus, Real Madrid dan Barcelona. U 20 mereka akan datang. Desember besok," ucapnya.
Terbaik di Dunia
Gubernur Anies Baswedan menjelaskan, JIS tidak seperti stadion pada umumnya di Indonesia.
"Umumnya kan landai. Seperti lebar gitu. Kalau (JIS) ini relatif vertikal. Jadi orang yang nonton itu satu sama lain seperti tidak ada halangan karena kepala di depannya tidak menghalangi dia," jelasnya.
"Stadium itu standar FIFA. Dan rancangannya pun harus sesuai dengan seluruh persyaratan yang dimiliki oleh FIFA. Jadi kita tidak bisa standar FIFA-nya di ujung. Tidak bisa. Dari awal itu, yang mengerjakannya, arsiteknya, gambararnya, itu semua orang-orang yang berlisensi," jelasnya.
Anies juga menyampaikan, bahwa perancang JIS ini dari sebuah perusahaan Inggris dan Hongkong. Karena kata dia, merekalah yang memiliki linsensi untuk bisa merancang Stadiun memenuhi syarat FIFA tersebut.
"Kami malah cukup yakin Pak Dahlan, bahwa (JIS) ini akan menjadi stadion yang paling saat diresmikan adalah yang terbaik di dunia," ujarnya.
Semua Insinyur dari Indonesia
Anies Baswedan mengaku, pembangunan JIS semua insinyur seratus persen dari Indonesia. Tidak ada yang didatangkan dari luar negeri.
"Oleh orang-orang Indonesia. Dan ini bisa dibilang masuk rekor dunia. Nanti kita akan urus ini. Membangun atapnya itu tidak di atas, Pak Dahlan. Biasanya kalau membangun atap itu, kita siapin tiang pancang, kita bangun di atas. Ini (JIS) tidak, atapnya itu di bangunnya di bawah. Ketika jadi di angkat ke atas beratnya berapa? 3.900 ton. Di angkat ke atas. Secara mekanik pakai semacam dongkrak delapan buah. Itu udah selesai. Itu ketika proses itu, Ikhtiar manusia dan doa. Karena kalau meleset sedikit saja, seluruh proyek bubar," katanya.
Ia pun mengklaim, nantinya dunia kagum dengan JIS yang dimiliki oleh Indonesia ini. "Saya bilang, jangan hanya jadi tuan rumah di negeri sendiri, tapi jadi tamu memesona di negeri orang. Jadi di TV seluruh dunia orang pada nonton. Dari mana? Dari Jakarta," katanya.
Oleh karena itu lanjut Gubernur Anies, setelah selesai ini, yang juga diharapkan, para pemain Indonesia bisa tembus global. "Karena stadionnya sudah global juga. Semoga Persija global juga," harapnya.
JIS Sebagai Karya Kolektif
Menurut Anies, tidak boleh ada satu orang pun yang mengklaim suksesnya pembangunan Jakarta International Stadium atau JIS ini. Pasalnya, JIS ini adalah karya kolektif.
"Ini adalah karya kita semua. Tentu betul, Gubernur yang memberikan arahan, tetapi kan yang melakukan oprasional di lapangan bukan saya yang nyangkul, bukan saya yang pasang skop. Yang mengerjakan ribuan pak. Dan dikerjakan itu 24 jam. Dalam arti yang sesungguhnya," jelasnya.
Dan yang menariknya lanjut Anies, para tukang-tukang di JIS itu, rutin ngevlog. Lalu didengar orang-orang di kampungnya. Kata dia, banyak dari mereka yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur. Hal itu dilakukan agar masyarakat di kampungnya bisa turut bangga dengan JIS.
"Jadi mereka pada merekam yang dia kerjakan. Jadi orang di kampungnya itu bangga. Jadi ada perasaan bagi mereka itu, merasa bangga, kami bagian dari stadium ini. Dulu gak ada medianya pak. Dulu kalau kerja di proyek yang punya nilai membanggakan, yang tahu ya dia dan keluarga. Sekarang dengan adanya media itu, teman-teman (tahu). Jadi ini karya kolektif," ujarnya.
Menggunakan Transportasi Umum
Selain itu, lanjut Anies, pembangunan JIS nantinya tidak akan menyiapkan banyak tempat parkir. Pasalnya, rute untuk ke JIS secara keseluruhan akan menggunakan transportasi umum.
"Kita tidak akan menyiapkan tempat parkir yang banyak. Kenapa? Di sampingnya persis itu adalah rel kereta (KRL) yang muter di Jakarta. Dengan KAI kita sudah sepakat, di bangun stasiun baru di situ (dekat JIS). Jadi nanti akan ada stasiun khusus untuk ke stadiun (JIS) itu," katanya.
Jadi kata dia, para penonton yang mau datang ke JIS itu, dipersilakan parkir di semua stasiun yang berada di Jakarta atau Jabodetabek.
"Jadi kalau nonton dari Bogor, ya sudah parkirnya di Bogor. Naik kereta aja ke Jakarta. Yang dari Tangerang begitu. Yang dari Jakarta Selatan juga tinggal naik kereta. Jadi kereta itu jadi alat untuk datang ke sini (JIS)," jelasnya.
Yang kedua, lanjut Gubernur Anies, jalur Moda Raya Terpadu (MRT) akan lewat ke JIS. "Jadi jalur MRT itu ke Ancol Timur. Jadi nantinya dari Bundaran HI tinggal naik MRT tinggal nyampai ke stadion," ucapnya.
Mantan rektor Paramadina itu menjelaskan, JIS ini didesain untuk Jakarta masa depan. Desain berkumpulnya menggunakan transportasi umum. Menurutnya, karena inilah masa depan Jakarta. "Dulu pak, kalau saya nonton itu merasakan. Parkir repot. Saya merasa kalau nonton sama anak-anak. Dulu kalau ada pertandingan di Lebak Bulus, semua kawasan macet. Berangkat dari pengalaman itu semua, negara-negara lain, kota-kota besar dengan puluhan ribu orang gak ada itu kemacetan," ujar Anies Baswedan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |