Peristiwa Nasional

Gus Baha: Tidak Menyakiti Orang Lain itu Sudah Ibadah

Jumat, 26 November 2021 - 09:00 | 212.46k
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizul Quran-Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Alquran (LP3iA) Narukan, Rembang, Gus Baha (foto: Dokumen/NU Online)
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizul Quran-Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Alquran (LP3iA) Narukan, Rembang, Gus Baha (foto: Dokumen/NU Online)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beribadah itu gratis tidak perlu mahal. Untuk itu, semua orang harusnya bisa semakin rajin beribadah. Hal ini disampaikan KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau akrab disapa Gus Baha dalam live Streaming YouTube resmi LP3iA dan dikutip oleh TIMES Indonesia di Jakarta.

Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizul Quran-Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Alquran (LP3iA) Narukan, Rembang, menjelaskan ada amal ibadah yang untuk mengerjakannya diperlukan biaya, tenaga atau pun kemampuan tertentu. Semisal berhaji yang tentunya memerlukan biaya.

Advertisement

Ibadah haji hanya untuk orang-orang yang diberi kelebihan harta, akan tetapi, untuk memperoleh kebaikan tidak serta merta harus mengeluarkan biaya.

Menurutnya, sejatinya dalam Islam menahan diri sehingga tidak merugikan orang lain,  juga merupakan sebuah amal kebaikan ataupun bisa disebut ibadah.

"Kalau misalnya kebaikan yang butuh biaya tidak mampu, termasuk berhaji, berzakat, sedekah, kata Nabi, tolonglah ahli kreatif, pekerja rumahan atau apa saja, atau kamu membantu orang yang ngga punya pekerjaan," kata Gus Baha.

Selain itu, Gus baha menegaskan selain amalan menahan emosi yang paling penting adalah tidak boleh keburukan yang dialami, bisa merugikan orang lain. Oleh karenanya, dia mengajak semua masyarakat saling mengingatkan agar selalu hidup tentram dan damai.

"Jadi kamu berislam cukup menjaga supaya kejelekanmu tidak punya imbas pada orang lain. Jadi kalau tidak bisa berbuat baik, potensi keburukan kitab jangan sampai menimpa orang lain. Keburukan itu bisa kriminal kejahatan pidana atau merugikan orang lain, atau kejahatan yang tidak sampai kriminal tapi mengganggu orang lain," lanjut Gus Baha.

Gus Baha juga mencontohkan berkunjung pada orang lain untuk menghilangkan kesumpekan dalam diri merupakan hal ang keliru, terlebih bila tuan rumah yang dikunjungi tengah dalam keadaan sibuk dan akan mempersulit bila harus menemui tamunya. 

"Jadi kaidah dalam Islam itu kalau tidak bisa berbuat baik, potensi keburukan kita jangan sampai menimpa orang lain. Sehingga Islam menyarankan menyepi ketika kita penat bawaannya emosi itu sebaiknya tidak jalan jalan," ujar Gus Baha.

Menurutnya, ketika seseorang mempunyai masalah atau pun emosi dan memutuskan untuk berdiam diri juga adalah merupakan kebaikan. Dengan begitu potensi keburukan bisa dicegah. 

"Jika kalian dalam kondisi penat emosi itu sebaiknya menutup diri. Kata Rasul pada zaman akhir di antara kebaikan itu kamu meninggalkan manusia aktivitasnya, supaya tidak kena keburukan kamu," pungkas Gus Baha.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES