Peristiwa Nasional

Kemenkes RI Ingatkan Orang Tua untuk Gencarkan Imunisasi Kejar

Kamis, 02 Desember 2021 - 15:41 | 29.42k
Ilustrasi imunisasi pada anak (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi imunisasi pada anak (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa capaian imunisasi rutin mengalami penurunan sejak 2020.

Hanya 79,1 persen cakupan vaksinasi di banyak daerah yang masih jauh melampaui target. Maxi meminta daerah yang cakupan imunisasi dasar lengkapnya masih rendah untuk melakukan strategi guna menutup kesenjangan imunitas melalui upaya Imunisasi Kejar.

Advertisement

"Kegiatan Imunisasi Kejar merupakan kegiatan memberikan imunisasi kepada bayi dan Baduta (bawah dua tahun) yang belum menerima dosis vaksin sesuai usia yang ditentukan pada jadwal imunisasi nasional," tuturnya.

Perlu diketahui, Imunisasi Kejar dapat diberikan pada anak sampai usia 36 bulan. Pelaksanaan imunisasi kejar perlu dipahami oleh klinisi dengan baik agar perlindungan optimal terhadap penyakit menular dapat tercapai, termasuk pada anak yang belum atau terlambat mendapatkan imunisasi.

Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak ada keraguan lagi dalam mengikuti program imunisasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah bersama seluruh pihak terkait.

"Imunisasi dasar lengkap yang dilaksanakan ditujukan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) yaitu adalah suatu kondisi di mana sebagian besar masyarakatnya telah terlindungi dari suatu penyakit," ungkap Maxi

Cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata akan membentuk kekebalan kelompok sehingga dapat mencegah penularan suatu penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi.

"Untuk mencapai kekebalan kelompok, maka cakupan imunisasi rutin harus mencapai minimal 95 persen secara merata di seluruh wilayah, sampai unit terkecil yaitu tingkat desa/kelurahan," tutur Maxi.

Ia juga menjelaskan data imunisasi mengalami penurunan di tahun 2020. Berdasarkan laporan data imunisasi rutin pada Oktober 2021, cakupan imunisasi dasar lengkap baru mencapai 58,4 persen dari target 79,1 persen. Banten baru mendekati target cakupan imunisasi dasar lengkap yakni 78,8 persen.

Sementara itu ada sejumlah daerah lain yang cakupan imunisasi dasar lengkapnya di atas 60 persen antara lain Sulawesi Selatan, Bengkulu, Sumatera Utara, Bali, Gorontalo, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Timur, Jambi.

"Ini mestinya jadi pembelajaran bagi provinsi lain. Cakupan imunisasi yang rendah dan tidak merata dapat menyebabkan timbulnya akumulasi populasi rentan yang tidak kebal terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)," tutup Plt Dirjen P2P Kemenkes RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES