Gus Baha Jelaskan Perbedaan Sumber Emosi dari Ajaran Islam dan Medis Modern

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ulama Muda Indonesia, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau lebih dikenal dengan panggilan Gus Baha, menegaskan bahwa keberadaan ajaran agama sangat penting bagi manusia. Terutama saat dia sedang emosi.
Menurut Gus Baha, sumber dari emosi dijelaskan oleh ajaran agama Islam dan medis, ada dua faktor. Salah satu sumber dari emosi menurut Gus Baha ketika seseorang tidak punya uang.
Advertisement
Ia mengingatkan kita, agama tidak bisa disamakan dengan sebuah ilmu. Karenanya jangan sampai ilmu itu menggugat agama.
"Selamanya agama itu tidak akan beda dengan ilmu. Karena dari dulu agama itu liqaumiy ya'qilun liqaumiy yatafakkarun," Papar Gus Baha dikutip oleh TIMES Indonesia dari , kanal Youtube Suara Literasi, Sabtu (4/12/2021).
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) tersebut menjelaskan dua faktor emosi menurut ajaran agama Islam ialah: manusia itu gampang emosi karena terdorong oleh setan.
Sedangkan yang kedua, Gus Baha mengatakan, "Yang membuat emosi itu darah tinggi, karena terlalu banyak makan daging dan garam. Yang membuat emosi itu jika tidak punya uang, kalau itu kamu sependapat kan?"
"Orang yang gampang emosi itu pasti terprovokasi oleh setan. Ya karena yang namanya emosi itu kan tidak positif, ya sudah kita namai setan. Kamu karena sok ahli ilmu medis mengatakan bahwa itu karena pengaruh darah tinggi. Itu karena suhu badannya tidak seimbang," pungkas Gus Baha. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |