Peristiwa Nasional

Napak Tilas Prabu Tawangalun, Pelopor Sinergi Pentahelix dalam Pelestarian Sejarah Lokal Banyuwangi

Jumat, 10 Desember 2021 - 14:03 | 78.06k
Flyer Napak Tilas Prabu Tawangalun, Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-250. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Flyer Napak Tilas Prabu Tawangalun, Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-250. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sabtu, 11 Desember 2021, akan menjadi momen istimewa bagi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sebuah kegiatan sakral akan digelar. Yakni Napak Tilas Prabu Tawangalun. Sebuah acara melestarikan sejarah kejayaan kerajaan Blambangan.

Lebih istimewa, acara yang dimotori oleh Pemerintah Desa dan Pemuda Se Kecamatan Kabat, MPC Pemuda Pancasila serta media online TIMES Indonesia, merupakan pelopor sinergi Pentahelix dalam pelestarian sejarah lokal Banyuwangi.

Advertisement

“Kita menerapkan konsep Pentahelix, dimana unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan potensi lokal,” ucap Ketua Panitia Napak Tilas Prabu Tawangalun, Khairul Anam, Jumat (10/12/2021).

Anak mengatakan, kelima unsur tersebut berkomitmen satu suara untuk mengangkat potensi lokal yang ada diwilayah Kecamatan Kabat. Mulai dari potensi sektor wisata edukasi sejarah hingga potensi ekonomi kreatif dan UMKM.

Seperti diketahui, sekitar tahun 1478–1771, di kabupaten ujung timur pulau Jawa pernah berdiri kerajaan Blambangan. Kerajaan ini mencapai masa kejayaan ketika dipimpin oleh Prabu Tawangalun. Dimasa itu juga terdapat para tokoh sakti mandraguna yang gigih melawan penjajah Belanda. Diantaranya, Wong Agung Wilis, Rempeg Jogopati, Sayu Wiwit dan lainnya.

Dan puing-puing peninggalan kerajaan Blambangan banyak tersebar diwilayah Kecamatan Kabat. Khususnya di Desa Macan Putih, Gombolirang dan Tambong.

Kades Macan Putih, Kecamatan Kabat, Mohammad Farid menambahkan, sinergi Pentahelix yang terjalin diharapkan bisa terus terjalin. Bukan hanya dalam kegiatan Napak Tilas Prabu Tawangalun saja. Tapi bisa berlanjut hingga mewujudkan Kecamatan Kabat menjadi destinasi wisata edukasi sejarah.

“Kalau bicara destinasi atau sektor pariwisata, Kecamatan Kabat bukan hanya kaya akan situs dan peninggalan kerajaan Blambangan. Namun juga memiliki panorama alam yang indah,” cetusnya.

Sementara itu, MPC Pemuda Pancasila Banyuwangi, Komunitas Pemuda Kecamatan Kabat, media online TIMES Indonesia serta sejumlah media lain mengaku komitmen untuk memajukan potensi lokal. Terutama potensi destinasi wisata edukasi sejarah, ekonomi kreatif dan UMKM.

Untuk diketahui, Napak Tilas Prabu Tawangalun, perayaan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-250, akan digelar pada Sabtu besok, 11 Desember 2021. Dengan konsep jalan sehat jaga jarak dengan penerapan protokol kesehatan ketat yang melintasi sejumlah situs peninggalan kerajaan Blambangan. Start pukul 06.00 WIB, dari Kantor Desa Benelan Lor dan Finish Petilasan Prabu Tawangalun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES