Peristiwa Nasional Muktamar NU 2021

Ada Catatan soal NU di Papua, Muktamirin Terima LPJ PBNU

Kamis, 23 Desember 2021 - 14:18 | 67.24k
Sidang pleno LPJ PBNU di UIN Lampung
Sidang pleno LPJ PBNU di UIN Lampung
FOKUS

Muktamar NU 2021

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMPUNG – Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020 diterima oleh peserta muktamar (muktamirin). Sidang pleno LPJ  digelar di Gedung serba guna UIN Raden Intan Lampung, Kamis (23/12/2021).

Jurnalis TIMES Indonesia dari Arena Muktamar, Imam Kusnin dan Moh Ramli, melaporkan, meski menerima, namun muktamirin dari pengurus cabang dan wilayah NU memberikan sejumlah catatan, masukan, dan kritik.

Advertisement

Perwakilan dari PWNU Papua menyampaikan bahwa di Papua sendiri perlu terus memperkuat pendidikan madrasah dan pondok pesantren. "Sebab itu, PBNU perlu memperhatikan soal ini di Papua," ujar ketua PW NU Papua Barat H. Muhsin Rahakbauw.

peserta-muktamar-2.jpg

Selain memberikan masukan di bidang pendidikan, PWNU Papua juga berharap agar rumah sakit NU lebih diperbanyak. "Tadi dilaporkan jumlah rumah sakit baru 35, ini tentu masih kurang," ungkap Kiai Muhsin.

Sementara itu, salah seorang perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) memberikan perhatian kepada nasib para guru ngaji. Ia berharap PBNU memberikan perhatian penuh untuk kesejahteraan para guru ngaji.

"Pengurus-pengurus NU di daerah juga masih banyak yang belum memiliki kantor secretariat," kata dia.

Catatan-catatan dari LPJ PBNU juga disampaikan perwakilan muktamirin dari PWNU NTT, PCNU Bima NTB. PCNU Bima mendorong agar peran NU di berbagai daerah perlu terus diperkuat.

Catatan penting juga disampaikan perwakilan dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU)

Seorang perwkilan PCINU dari 22 negara memberikan apresiasi terhadap capaian-capaian PBNU selama lebih kurang lima tahun. Namun, dia juga berharap agar PBNU juga memberikan penghargaan kepada para PCINU.

"Karena mereka adalah tokoh-tokoh muda dan duta Aswaja di negara masing-masing," ungkap dia seraya memberikan masukan terkait penguatan profesionalisme administrasi.

Sementara itu, perwakilan dari PCINU Korea Selatan mengatakan bahwa NU di negeri ginseng terbentuk kuat dari paseduluran yang kemudian terwadahi menjadi organisasi.

Namun, kata dia, NU di luara negeri secara umum tidak hanya mendakwahkan Islam Aswaja, tetapi juga harus melakukan peran-peran soft diplomacy.

"Mengingat pentingnya peran tersebut, tentu sangat membutuhkan perhatian serius dari PBNU," ujar dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES