BMKG: Cuaca Dingin di Awal 2022 Bukan Aphelion

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyatakan fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion. Pernyataan tersebut merespons beredarnya pesan broadcast di media sosial bahwa cuaca dingin di Indonesia belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion.
"Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi. Hal itu termasuk pada periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (Perihelion)," ujar Plt Deputi Klimatologi BMKG, Urip Haryoko dalam keterangan tertulis, Senin (3/1/2022).
Advertisement
Informasi tersebut tersebar cepat dan cukup meresahkan masyarakat. Oleh karenanya BMKG memberikan penjelasan terkait kabar yang beredar. Dalam pesan berantai tersebut dijelaskan bahwa saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi akan cenderung lebih dingin dibanding periode lainnya.
Sebenarnya, kata Uripz, fenomena Aphelion merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.
"Adapun periode fenomena astronomis Aphelion puncaknya terjadi pada bulan Juli, sedangkan Perihelion adalah Januari," terangnya.
Urip menjelaskan, saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan.
Dengan begitu, ia menyimpulkan cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena Aphelion tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab bumi berada di jarak terjauh dari matahari.
Sementara itu, pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim penghujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022. Hal ini menyebabkan seolah Aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia.
"Padahal pada faktanya, penurunan suhu di masa pergantian tahun banyak disebabkan faktor di luar itu," ujar Urip dari BMKG terkait beredarnya pesan berantai perihal fenomena Aphelion. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |