Hadiri Wisuda UB, Wapres RI KH Ma'ruf Amin Berikan Orasi Ilmiah

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wapres RI KH Ma'ruf Amin mengatakan, untuk menjadi negara yang berhasil melakukan pembangunan, diperlukan perpaduan yang harmonis antara pengetahuan dan kelembagaan, diantaranya melalui lima karakter pokok.
Hal tersebut disampaikan Wapres dalam orasi ilmiahnya pada acara Wisuda Periode VII Tahun Ajaran 2021/2022 Universitas Brawijaya (UB) melalui konferensi video di Jakarta, Sabtu (12/2/2022).
Advertisement
"Negara yang terbukti menghasilkan capaian yang gemilang adalah negara yang berhasil menggabungkan pengetahuan dengan kelembagaan yang solid. Sekurangnya terdapat lima karakter pokok dari negara yang berhasil memadukan pengembangan teknologi dan kelembagaan yang inklusif," kata Wapres.
Wapres saat menyampaikan orasi ilmiahnya. (FOTO: Youtube Universitas Brawijaya)
Lebih rinci Wapres menerangkan, adapun kelima karakter tersebut ialah pertama Sumber Daya Manusia (SDM) nya memiliki pola pikir sebagai pencipta, bukan pengekor. Kedua, pendidikan yang diperoleh masyarakat benar-benar memberikan manfaat di lapangan.
"Pendidikan formal dan informal ditujukan untuk menambah stok pengetahuan dan keterampilan, bukan semata mengejar (gelar) kesarjanaan, dan ini terbukti dalam praktik di lapangan," terangnya.
Ketiga, tambahnya, memberikan insentif kelembagaan inovasi dalam jumlah besar, baik pada lingkup negara, korporasi, maupun komunitas.
Keempat, alokasi dan jenis kegiatan di dalam mata anggaran publik dirombak agar menghasilkan inovasi, bukan hanya bersandarkan kepada norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK). Terakhir, pendidikan dan riset harus dapat menjadi pendorong dalam pembangunan ekonomi.
"Institusi pendidikan dan riset menjadi jangkar ekonomi. Institusi pendidikan memimpin dan mendorong arah pembangunan ekonomi. Tepat pada titik inilah pekerjaan rumah transformasi ekonomi menanti Indonesia," bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres pun menyampaikan, walaupun kelima karakter tersebut merupakan faktor pendorong keberhasilan, dalam implementasinya akan ada tantangan yang harus dihadapi.
"Krisis di bidang ekonomi bukan satu-satunya petaka yang dihadapi dunia dalam proses pembangunan. Faktor politik, konflik dan perpecahan sosial, terorisme, serta bencana seperti kelaparan dan pandemi turut menorehkan catatan dalam sejarah pembangunan dunia," paparnya.
"Namun, krisis juga mengantarkan pesan dan pelajaran yang kuat. Krisis ekonomi 1997/1998 dan juga krisis 2008, termasuk multikrisis akibat pandemi saat ini, memberi pesan bahwa dunia telah menjadi satu desa global," sambungnya.
Oleh karena itu, Wapres berpesan, agar seluruh wisudawan pada hari ini dapat mengamalkan pengetahuan yang didapatnya menjadi sebuah ilmu yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, bangsa dan negara guna mendorong pertumbuhan Indonesia di segala bidang.
Menurutnya, esensi wisuda adalah peralihan dari proses mengumpulkan pengetahuan menjadi menyebarkan keberkahan. Ia pun mengimbau jangan pernah berhenti menjadi manusia pembelajar.
"Sebaik-baik ilmu terpantul dari teladan perbuatan yang terus mengalir untuk kebeningan hidup bersama, bukan semata memberikan kesejahteraan bagi pribadi dan keluarga," tandas Wapres RI KH Ma'ruf Amin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |