Peristiwa Nasional

Saat Gus Dur Bela Kehormatan Dorce Gamalama

Rabu, 16 Februari 2022 - 20:56 | 135.90k
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Presiden RI ke 4 yang membela status gender almarhum Dorce Gamalama. (Grafis: Dena/TIMES Indonesia)
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Presiden RI ke 4 yang membela status gender almarhum Dorce Gamalama. (Grafis: Dena/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – JOMBANG - KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan sosok yang sangat memiliki arti dalam hidup Dorce Gamalama. Bagaimana tidak, ditengah publik dihebohkan dengan status gender Dorce, Gus Dur malah membela dan melindunginya.

Memang sudah tak bisa dipungkiri oleh siapapun, bahwa Gus Dur merupakan sosok orang yang selalu membela kaum tertindas dan marjinal. Begitu juga pembelaan Gus Dur kepada Dorce, saat ia tengah terpuruk dan begitu banyak orang mempermasalahkan status gendernya.

Advertisement

Dorce yang saat itu tengah terpuruk bisa kembali semangat menjalani kehidupannya. Hal tersebut Dorce ceritakan dalam buku 'Gus! Sketsa Seorang Guru Bangsa' (2017:71).

Dalam buku itu, Dorce bercerita pada suatu malam pengumpulan dana untuk Yayasan Puan Amal Hayati milik Ibu Sinta Nuriyah, Dorce turut diundang untuk menghibur tamu undangan. Suasana pada acara tersebut ramai karena ada pertunjukan musik.

Kala itu, acara tersebut bersamaan dengan momentum pemilihan Capres dan Cawapres RI. Namun, waktu itu Gus Dur tidak bisa mencalonkan diri akibat tidak memenuhi syarat kesehatan fisik.

Dengan penuh percaya diri Dorce yang naik panggung, lalu bertanya kepada Gus Dur, "Bagaimana kalau sampeyan jadi Presiden? Saya jadi menteri apa?," tanya Dorce. Kemudian Gus Dur menjawab dengan tegas, "Kamu tak angkat jadi menteri pegadaian," jawab Gus Dur.

Lantas tamu undangan yang hadir pada acara tersebut tertawa mendengar jawaban yang diberikan Gus Dur secara spontan itu. Dorce juga tidak menjelaskan mengapa Gus Dur menjawab seperti itu.

Gus Dur di Mata Dorce

Menurut Dorce, Gur Dur merupakan sosok satu dari dua kiai yang bijak yang melindunginya. Seperti yang diketahui selain Gus Dur, Dorce juga sering mencurahkan hatinya kepada Gus Miek atau KH Hamim Djazuli, Ploso, Kediri.

Menurutnya, Gus Dur dan Gus Miek merupakan sosok kiai yang mempunyai karismatik yang mendalam. Mempunyai ilmu yang tinggi dan bukan tipe kiai yang arogan, mereka tidak langsung mengkafirkan atau menyesatkan siapapun yang datang kepadanya.

"Jika saya mengadu masalah saya, mereka berdua tidak langsung menindak daj mengecap saya dengan tuduhan macam-macam. Keduanya mencarikan dasar atas permasalahan yang saya hadapi," kata Dorce.

Dorce Merasa Dilindungi Gus Dur

Dorce pun pernah menanyakan status keperempuanannya yang penuh polemik kala itu kepada Gus Dur. Menurut Dorce, ketika diajak berbicara Gur Dur pembawaannya santai, penuh obrolan dan canda.

"Jika dirimu yakin dengan keperempuan, ya diyakini saja, jalan terus. Kamu percaya shalat, ngaji, dapat pahala, ya sudah jalani saja," ujar Dorce menirukan perkataan Gus Dur kala itu.

Dengan jawaban Gus Dur tersebut, Dorce merasa bahwa jawaban tersebut tidak membebankan dirinya yang kala itu sedang gundah gulana dengan status gendernya yang dipertanyakan banyak orang.

Dorce pun mengakui, bahwa dirinya secara tidak langsung juga banyak yang mendukungnya atas keputusan yang diambil mengenai status gendernya. Meskipun keputusan tersebut juga menimbulkan kontroversi.

“Saya kadang bilang, sudahlah, nggak perlu terlalu melindungi saya. Saya orangnya begini ya biarkan saja. Masuk ke surga atau neraka itu terserah Allah. Seandainya neraka yang saya dapat, jika Allah ridha, ya tak terima,” kata Dorce.

Dorce mengungkapkan bahwa Gus Dur dan Gus Miek membelanya tanpa pamrih, spontan, nggak ngumpet-ngumpet, serta nggak takut dengan cercaan publik. Hal itulah, tegas Dorce, yang juga Gus Dur lakukan terhadap kelompok minoritas lain, baik kelompok minoritas secara agama atau keyakinan, sosial, dan gender.

“Gus Dur di mata saya adalah sosok yang dapat mengerti pikiran saya. Maka saya sangat sedih jika melihat beberapa orang main hujat dan caci maki sama Gus Dur, di internet misalnya. Mereka melakukan itu karena mereka sebenarnya tidak tahu siapa Gus Dur,” ungkap Dorce.

Seperti yang diketahui, pemilik nama lengkap Dorce Gamalama telah dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (16/2/2022) di Rumah Sakit Pertamina Simprug Jakarta Selatan. Sebelumnya Dorce telah berjuang melawan penyakitnya yang dideritanya sejak  bulan Oktober 2021 lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES