Peristiwa Nasional

Sejarah Baru Indonesia Itu Bernama IKN Nusantara

Senin, 14 Maret 2022 - 14:03 | 89.67k
Prosesi Penyatuan Tanah dan Air Nusantara, di Titik Nol IKN, Senin (14/3/2022) yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Jokowi. (Sumber: tangkapan layar)Presiden Jokowi akan berkemah di titik nol kilometer Ibu Kota Negara Nusantara. (FOTO: Facebook
Prosesi Penyatuan Tanah dan Air Nusantara, di Titik Nol IKN, Senin (14/3/2022) yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Jokowi. (Sumber: tangkapan layar)Presiden Jokowi akan berkemah di titik nol kilometer Ibu Kota Negara Nusantara. (FOTO: Facebook
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia kini mencatatkan sejarah baru. Yakni pembangunan Ibu Kota Baru atau IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang secara sah pindah dari DKI Jakarta.

Pada Senin (14/3/2022) ini, Presiden RI Jokowi pun mengunjungi Kawasan Titik Nol Kilometer IKN Nusantara tersebut.

Advertisement

Di lokasi tersebut, digelar prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara. Tanah dan air yang dibawa oleh gubernur dari seluruh provinsi di Indonesia diberikan kepada presiden untuk kemudian dituangkan dan disatukan ke dalam sebuah gentong.

"Pada hari ini, Senin, 14 Maret tahun 2022, kita hadir bersama-sama di sini dalam rangka sebuah cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan kita segera mulai, yaitu pembangunan Ibu Kota Nusantara. Saya hadir di sini bersama-sama dengan 34 gubernur dari 34 provinsi di seluruh tanah air, bersama-sama dengan 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur," katanya dalam sambutannya.

Terlihat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperoleh kesempatan pertama untuk menyerahkan tanah dan air yang dibawanya kepada Presiden Jokowi. Kemudian secara bergiliran masing-masing kepala daerah melakukan hal yang serupa, dengan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor sebagai penutup.

Kepala Negara juga mengucapkan terima kasih kepada para gubernur yang datang. Ini kata Presiden Jokowi, merupakan bentuk dari kebinekaan dan persatuan yang kuat di antara anak bangsa dalam rangka membangun Ibu Kota Nusantara ini.

"Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta, dan seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan ibu kota negara ini akan sangat membantu agar apa yang kita cita-citakan ini bisa segera terwujud," ujarya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh komponen bangsa yang telah mendukung dimulainya pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Ia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada lembaga-lembaga tinggi negara: MPR RI, DPR RI, DPD RI, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, dan seluruh komponen masyarakat dalam mendukung dimulainya pembangunan Ibu Kota Nusantara ini.

"Mudah-mudahan, kita berdoa, semoga hidayah dan barokah dari Allah Swt, memberikan kemudahan dan kelancaran kita dalam membangun Ibu Kota Nusantara ini," ujarnya.

Usai prosesi, Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan penanaman pohon di titik nol IKN. Presiden menanam pohon meranti merah sedangkan Ibu Negara menanam pohon kamper. Pada kesempatan itu, para kepala daerah juga menanam tanaman khas dari daerah masing-masing.

Tak Akan Meninggalkan Jakarta

Kemarin malam Presiden RI Jokowi memberikan penjelasan soal IKN Nusantara kepada para gubernur se Indonesia. Hal tersebut disampaikannya di Hotel Novotel Balikpapan.

Kepala Negara mengatakan, dengan adanya IKN Nusantara ini, bukan berarti pemerintah pusat meninggalkan DKI Jakarta sebanyak daerah yang pernah menjadi Ibu Kota Indonesia.

"Bukan berarti kita ingin meninggalkan DKI, jangan ada yang mengartikan itu, karena negara kita ini besar sekali 17 ribu pulau, PDB ekonomi 58 persen ada di Jawa, saat ini magnetnya ada di DKI Jakarta. 56 persen populasi ada di Jawa, sehingga terjadi ketimpangan ekonomi, ketimpangan infrastruktur," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menginginkan dengan dibangunnya Ibu Kota Nusantara, Indonesia memiliki kota dengan standar internasional yang memilki fasilitas-fasilitas berstandar internasional pula.

"Kita ingin memiliki kota yang internasional, RS internasional, perguruan tinggi internasional, sebelumnya tidak boleh, karena omnibus law sekarang boleh, bapak ibu gubernur kalau mau tarik investasi dari luar boleh, silakan," ujar Presiden RI Jokowi soal pembangunan IKN Nusantara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES