Sisi Lain MotoGP Mandalika (2); Ny Nanny Hadi Tjahjanto Kenalkan Tenun Nusantara pada Dunia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – MotoGP Mandalika adalah etalase Indonesia di planet Bumi ini. Miliaran pasang mata tertuju ke even ini.

Ny Nanny Hadi Tjahjanto pun tergerak. Istri Komandan Lapangan Sirkuit Internasional Mandalika Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto ini pun bergerak. Feeling marketingnya berjalan.

Advertisement

Ny Nanny pun membawa warisan kekayaan budaya kain tenun milik Indonesia di momen ini. Kain itu dipamerkan di etalase Indonesia ini. 

"Kain tenun ini adalah warisan budaya nusantara. Di momen ini sekaligus kami ingin melestarikan tenun asli Indonesia serta menjadi momentum untuk merangkul erat para UMKM yang fokus pada kerajian kain tenun ini," kata Ny Nanny.

Bersinergi Yayasan Tenun Songket Indonesia dan dibantu sektor BNI dan backup aplikasi marketplace Ladara, Ny Nanny pun turun gunung. Ia secara prioritas mendampingi eksistensi Tenun Nusantara agar makin dikenal dunia internasional.

“Tenun Indonesia tidak hanya dijadikan ikonik souvenir Indonesia. Kain tenun Indonesia sudah menjadi salah satu bahan ikonik berbahan dari alam Indonesia," terang Hadi.

Sebagai wujud apresiasi daya juang tinggi pengrajinnya yang butuh ketelitian skill khusus dan waktu yang lama dalam pembuatannya agar mendapatkan kain tenun yang eksotik serta memiliki nilai instristik atau daya tarik yang berbeda dengan kain kain dari negara lain. Kain tenun Indonesia sarat dengan karakter dan ciri khas beragam adat budaya yang dimiliki Indonesia. 

"Karena itu kita bersama memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengenalkan tenun Indonesia ke mata dunia melalui event-event intetnasional,” ujarnya.

Melalui aplikasi marketplace Ladara (Lapak laut, darat dan udara) yang dikelola Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, berbagai tenun nusantara bisa dikenali sekaligus dapat dengan mudah untuk dibeli oleh berbagai pihak dimanapun berada. 

“Aplikasi Ladara untuk memudahkan siapapun baik di Indonesia maupun mancanegara untuk mendapatkan Tenun Indonesia sebagai bahan fashion. Tenun Indonesia meskipun bahan baku dan pengerjaanya mengandalkan bahan alam dan mempertahankan tradisi adat budaya lokal namun tenun indonesia dimana corak dan motifnya masih sangat adaptatif dengan perkembangan era sekarang. Warna corak dan motifnya masih sangat menarik dalam dunia mode sekarang. Karena itu kita mengajak semua kalangan baik anak anak muda milenial dan semua generasi jadikan Tenun Indonesia menjadi trend setter dunia mode dan fashion baik di negeri sendiri dan dunia,” terangnya.

Nanny juga menambahkan dengan menjadikan tenun Indonesia dikenal mendunia ini sekaligus wujud pelestarian  warisan nenek moyang kita yang konon tenun dikenal di Indonesia sejak era kerajaan agar mendapatkan pengakuan dunia melalui Unesco.

“Salah satu cara turut berjuang agar tenun diakui dunia maka kita jadikan tenun sebagai salah satu bahan pakaian masyarakat Indonesia mendampingi batik yang sudah mentradisi di Indonesia, kita budayakan bersama agar tenun menjadi pakaian sehari hari ataupun dalam setiap event penting di masyarakat,” ujarnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.