Peristiwa Nasional

Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta dan Kebaikan Taufiq Kiemas yang Tak Terungkap

Rabu, 06 April 2022 - 18:53 | 50.41k
Alm Taufiq Kiemas bersama istri Megawati Soekarnoputri - (FOTO: istimewa)
Alm Taufiq Kiemas bersama istri Megawati Soekarnoputri - (FOTO: istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjend Pol (Purn) Syafruddin dalam suatu kesempatan pernah mengungkapkan pengalamannya saat mengunjungi sekolah Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta bersama Puan Maharani pada tahun 2018 lalu.

Kala itu, kata Syafrudin, Puan sempat kaget dengan informasi yang baru didengarnya tentang jasa almarhum ayahnya, Taufiq Kiemas, terhadap Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta.

Advertisement

Hal itu sebagaimana diungkap dalam potongan video yang diunggah Pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Bengkulu, M Surya Vandiantara melalui akun instagramnya @s.vandiantara, Rabu 6 April 2022.

Pernyataan Syafrudin, sebagaimana unggahan video tersebut, disampaikan dalam acara mengenang sewindu Taufiq Kiemas Juni tahun lalu.

Kata Syafrudin, semasa hidupnya almarhum Taufiq Kiemas dikenal dengan sosok yang dermawan. Meski sudah lama berpulang, namun kebaikan mantan Ketua MPR RI itu sampai kini terus dikenang.

"Kalau bercerita tentang almarhum Pak Taufiq Kiemas, tentu tidak akan cukup tujuh hari tujuh malam untuk menceritakan kebaikan beliau. Baik sebagai tokoh nasional, maupun kedekatannya dengan tokoh-tokoh Islam maupun ummat Islam," katanya.

"Ternyata, ceritanya, tanpa banyak yang tahu sekolah santriwati itu dibangun oleh almarhum Pak Taufiq Kiemas. Waktu itu putrinya melongo, termanggut-manggut, Ibu Puan Maharani," kenang Syafruddin.

Pernyataan itu membuat Puan Maharani terkaget-kaget. Pasalnya, ia tidak pernah tahu jika ayahnya membangun sekolahan tersebut. Apalagi disebutkan Syafrudin almarhum Taufiq Kiemas memberikan sumbangan wakaf tanpa diketahui oleh siapapun.

"Bayangkan, 2013 beliau meninggal, lima tahun kemudian baru putrinya tahu, bahwa ayahandanya Pak Taufiq Kiemas memberikan wakaf, sekolah santriwati Muhammadiyah di Yogyakarta," ujarnya.

Kunjungan Puan dan Syafruddin ke Madrasah Mualimaat Muhammadiyah Yogyakarta sendiri kala itu dalam rangka penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan kepada warga setempat. Ada 12.122 keluarga yang mendapat bantuan berupa makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.

Syafrudin hadir dalam kapasitasnya sebagai Wakapolri, sementara Puan dalam kapasitasnya sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Surya Vandiantara sendiri dalam keterangan videonya mengaku salut dengan niat baik dan ketulusan almarhum Taufiq Kiemas dan keluarganya yang tidak menceritakan amal baik tersebut ke publik. Publik, bahkan keluarganya,

"Kita tak pernah mengetahui cerita ini andai Pak Syafruddin tidak mengungkapnya. Karena Ibu Puan Maharani selaku putrinya almarhum Pak Taufiq Kiemas juga tidak pernah menceritakan kedermawanan ayahandanya dalam hal syiar-syiar Islam," tulis Surya.

Ia menilai sikap almarhum Taufiq Kiemas dan keluarganya itu dapat menjadi pembelajaran bagi publik. Saat tangan kanan memberi, tangan kiri tidak perlu tahu. Hal itu sesuai dengan hadits Nabi Muhammad. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

"Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Di antaranya, seorang yang mengeluarkan suatu sedekah, tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya." (Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim)

"Kini, ada segudang tantangan bagi Ibu Puan Maharani, untuk bisa meneruskan keteladanan sang ayah, termasuk dalam hal kebangsaan, di mana almarhum adalah seorang yang piawai menjadi jembatan pemersatu dalam kehidupan berbangsa yang penuh keberagaman," ujar Surya Vandiantara bercerita tentang sejarah Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES