Peristiwa Nasional

Tragedi Ade Armando Hilangkan Substansi Demo 11 April

Selasa, 12 April 2022 - 13:48 | 86.01k
Mahasiswa melakukan demo 11 April di Patung Kuda, Jakarta Pusat. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)
Mahasiswa melakukan demo 11 April di Patung Kuda, Jakarta Pusat. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai, pengeroyokan Ade Armando di depan Gedung DPR RI kemarin telah menghilangkan substansi demo 11 April yang dilakukan mahasiswa.

"Media massa akhirnya lebih banyak memuat proses pemukulan Ade Armando. Pemberitaan media terkesan sudah tidak lagi mengangkat tuntutan mahasiswa. Justru yang menonjol pemberitaan kekerasan yang dilakukan massa terhadap Ade Armando" katanya kepada TIMES Indonesia Selasa (12/4/2022).

Advertisement

Menurutnya, kini sudah terjadi pergeseran isu di media dari tuntutan mahasiswa menjadi kekerasan yang dilakukan massa. Menurutnya, pergeseran tersebut pun dinilai sebagai pengalihan isu.

"Perubahan framing tersebut tentu sangat disesalkan. Sebab, media terkesan lebih menonjolkan kekerasan yang dilakukan massa daripada tuntutan yang diperjuangkan," jelasnya.

Padahal lanjut dia, yang melakukan demo itu tidak semua mahasiswa. Karena itu, bisa saja yang melakukan aksi kekeresan itu orang-orang yang disusupkan untuk melakukan kekerasan agar reputasi mahasiswa jatuh.

"Para penyusup itu bisa saja agenda dari pihak-pihak yang tidak menghendaki mahasiswa demo. Mereka mendisain tindak kekerasan untuk menciptakan keributan sehingga mengalihkan wartawan dari agenda utama mahasiswa melakukan demo," ujarnya.

Seperti yang diketahui, Ade Armando dikeroyok saat demo 11 April di depan Gedung DPR RI oleh massa. Dalam video yang tersebar, dosen Universitas Indonesia (UI) itu dipukul, diinjak hingga ditelanjangi.

Usia dipukuli oknum peserta demo 11 April, Ade Armando dibawa langsung oleh kepolisian ke Rumah Sakit. Dari hasil pemeriksaan dokter, ia kini mengalami pendarahan otak belakang karena pukulan terlalu keras. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES