Ngeri, Densus 88 Temukan 77 Anak di Bawah Umur Dicuci Otak Kelompok NII

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar membenarkan bahwa jajaranya berhasil menemukan 77 anak di bawah 13 tahun yang dicuci otak agar masuk organisasi radikal.
Menurut Aswin, Semua anak-anak itu berasal dari Sumatera Barat (Sumbar). 77 anak di bawah umur tersebut dicuci otaknya dan dibaiat kepada kelompok jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Mereka dicuci otaknya untuk melakukan pemberontakan.
Advertisement
Dia menyebut, proses pencucian otak terhadap anak di bawah umur itu merupakan suatu tindakan yang sangat kejam. Pelaku menempatkan anak-anak sebagai target operasi untuk melawan negara sendiri, sementara jaringan NII saat ini sedang dikejar oleh aparat.
"Anak-anak tersebut semuanya dari wilayah Sumbar. Tentu kejadian ini mengagetkan semuanya. Kita semua tau kalau anak-anak merupakan penerus kita di masa depan. Nah kalau sudah dirusak begini tentu kita dirugikan," kata Aswin di Jakarta, Sabtu (16/4/2022).
Kemudian, Aswin menjelaskan bahwa metode cuci otak tersebut sudah berlangsung sejak lama. Meski demikian, ia tidak menyebutkan sejak tahun berapa metode itu berlangsung. Kepada orang tua dia berharap agar lebih intens melindungi anak mereka.
"Metode ini sudah berlangsung lama karena di antara para tersangka ada yang telah bergabung sejak masih kecil. Kami tentu menyayangkan kenapa mereka sangat keji seperti ini, pokoknya kita akan kejar pelaku," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan proses perekrutan anggota NII juga digelar secara terstruktur, khususnya bagi yang akan diangkat menjadi pengurus atau pejabat. Tidak hanya itu, perekrutan anggota NII juga dilakukan tanpa memandang jenis kelamin dan batas usia.
"Selain jumlah 77 orang tersebut, tercatat ada 126 orang lain yang saat ini sudah dewasa namun pernah juga direkrut saat usia masih belasan tahun. Terkait hal ini telah berkoordinasi dengan KPAI untuk mengembangkan jaringan NII ini," pungkas Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |