Peristiwa Nasional

Ahlan wa Sahlan di Ansorverse

Minggu, 24 April 2022 - 09:24 | 130.15k
Ansorverse.
Ansorverse.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Selamat datang di Metaverse untuk sahabat-sahabat GP Ansor. Ahlan wa sahlan di Ansorverse. Ladang pengabdian baru generasi NU masa depan dan masa depan NU. 

Salut untuk kecekatan dan kecepatan sahabat semua. Dalam membaca dan mencermati zaman. Juga memandang ladang untuk berkhidmat tanpa batas di dunia baru yang sebentar lagi akan "diciptakan" oleh teknologi.

Advertisement

Asli. Ini semangat yang sangat menggembirakan bagi kami yang terus berinovasi di Metaverse. Betapa tidak. Saat kami sedang bergelut membangun Metantara (Metaverse Nusantara) dan Santriverse (grup Metatimes), sahabat semua muncul memberi energi. Spirit baru yang makin membuat kami semangat berlipat.

Ansorverse-2.jpg

Izinkan saya menyebut gagasan sahabat semua itu dengan Ansorverse. Panjangnya Ansor di Metaverse. Ansor yang penuh imajinasi di dunia virtual. Dunia tak kasat mata tapi bisa dirasakan dampaknya. 

Kehadiran Ansorverse ini pasti akan melengkapi Santriverse. Sama-sama berkhidmah dalam teknologi untuk menjadi "Banser" masa-masa terjadinya split personality yang pasti akan dialami generasi masa depan. Ansor yang santri dan santri yang Ansor bisa menjadi pelengkap lewat benteng akhlak dan agama di era dua dunia itu ke depan. Insyalah.

Jelas di situ pengabdian indah tersebut. Di sana pula pengabdian tanpa batas di ladang baru. Metaverse. 

Di Ansorverse nanti sahabat semua akan tetap menjadi Ansor. Begitu juga yang Banser. Tetap menjadi Banser. Pula yang Gus, tetap jadi Gus. Tentu dengan tugas yang lebih kompleks. 

Sisi lain ada tugas baru menanti. Yakni membentengi keliaran imajinasi dengan cara Ansor dan santri. Tugas yang tidak enteng, tapi juga tidak beras bagi kita semua yang telah matang di kultur  santri.

Membumi dan Melangitkan Ansorverse

Metaverse booming sejak Facebook mengganti brand usahanya dengan Meta. Pada sekitar akhir Oktober 2021 lalu. FB menahbiskan diri masuk dan menggeluti era bisnis baru. Bisnis teknologi digital yang berbasis virtual and augmented reality (VR/AR). Bisnis dari era web 2.0 ke web 3.0. 

Sejak itulah pembicaraan tentang Metaverse ini menjadi trending. Baik di dunia akademik maupun media. 

Bahkan sampai membentuk sebuah mindset kuat bahwa teknologi baru ini akan mengubah peradaban dan perekonomian dunia secara revolusioner di masa depan. 

Setuju. Meski masih sebuah imajinasi, namun itu sangat menjanjikan. Bukankah bisnis apapun juga berawal dari imajinasi yang dikerjakan. Makin tinggi imajinasi yang diwujudkan untuk menjawab kebutuhan, makin baguslah bisnis itu. Makin tinggilah valuasinya di masa depan.

Dan, bisnis Metaverse ini adalah bisnis dengan imajinasi sangat tinggi. Maka, nanti nilai ekonominya juga akan sangat tinggi. Begitu asas dasar berbisnis. Terlebih di bidang teknologi.

Pun begitu dengan Ansor Metaverse (Ansorverse) itu. Ansor yang mampu melampaui Ansor yang sekarang. Ansor yang lebih Ansor dari yang saat ini. Ansor yang berada dalam wilayah imajinasi tak terbatas di Metaverse.

Interaksinya sesama sahabat Ansor berubah. Pengkaderannya juga mungkin perlu diubah. Setidaknya media dan mindsetnya. Pula pengambilan porsi dakwah dan ekonominya. 

Di jagat raya baru Ansor (Ansorverse) ini santri bisa bertemu secara virtual dengan santri yang lain yang sedang online dalam dunia 3D (tiga dimensi). Santri itu diwakili savatar 3D. Pakai kopyah dan sarungan. Sesekali bisa ganti avatar dengan gaya kekinian menjadi santri milenial. 

Lalu komunikasi dengan avatar-avatar lain yang bejibun banyaknya di sana. Berdiskusi dalam cyber gettos yang beragam. Bercengkrama. Kalau bisa sambil membikin ruang ngaji. Lengkap dengan dampar (meja kecil) dan kitab kuning digital. 

Ansorverse-3.jpg

Jangan khawatir, kalau tidak ada dampar dan kitab kuningnya, kita bikin. Kita buat menjadi NFT (non fungible token) kitab-kitab klasik karya ulama Aswaja. Tidak apa-apa jika dijual di sana. Atau syukur kalau kita gratiskan. Bebas pakai.

Di Ansorverse ini kita bikin konferensi ilmiah. Diskusi-diskusi keagamaan dan keaswajaan. Kalau perlu ajak bikin konferensi di sini. Atau cabang istimewa. Lebih asyik.

Di sela kegiatan kita adakan pameran virtual tentang NU, santri dan kitab-kitab. Generasi meta bisa mendaftar. Masuk dengan kacamata VR yang dia miliki.

Menyaksikan ragam acara yang dibikin Ansor. Ada juga avatar Gus Azmi dengan shalawatnya. Ketenu forum avatar Gus Ulil yang ngaji Hikam gaya kekinian. Sebelahnya ketemu forum avatar Gus Baha, Gus Muwafiq, dan sebangsanya.

Sebelahnya lagi ada avatar-avatar cantik berpakaian Fatayat. Menerangkan bagaimana generasi pemudi NU berkhidmah untuk umat. 

Di ujung ada avatar Gus Yahya sedang diskusi dengan ribuan avatar. Ada juga di lantai 2 avatar Kiai Miftah yang siap dimintai fatwanya. 

Di gedung sebelahnya ada avatar Gus Yaqut dengan baju kebesaran Ansornya. Didampingi avatar Kastkornas Banser. Lengkap dengan atribut virtualnya.

Di sana avatar-avatar itu tidak hanya dari Indonesia saja. Tapi seluruh dunia. Makanya, jika masuk menjadi member Ansorverse, mereka ini bisa jadi anggota Ansor baru. Dari berbagai bangsa di dunia nyata. 

Bedanya, merek bisa ber-Ansor sambil duduk-duduk santai di rumah. Tapi avatarnya berseragam hijau Ansor atau seragam loreng Banser. Orangnya 
mengendalikan dengan kacamata VR, program komputer, dan platform Ansorverse. 

Bisnisnya? Banyak sekali. Adik-adik IPNU-IPPNU bisa jualan baju seragam Banser dan aksesorinya. Atau seragam batik NU dan jas Ansor. Pakai NFT. 

Dijamin aman. Tidak akan ditiru. Karena NFT baju itu telah dilindungi smart contract dengan teknologi blockchain. Tidak bisa diduplikasi. Hanya bisa dijual eceran dan partai.

Peluang bisnis lainnya, sahabat Ansor dengan tiga PT yang dibuatnya bisa menyediakan co-working space atau station space untuk masuk dunia meta. Bikin platformnya. Seperti zaman silam bikin warnet atau wartel. 

Hanya perlu beli alatnya yang nanti tak akan semahal smartphone. Apalagi jika China sudah bikin alatnya. Pasti akan sangat terjangkau kantong. Tak semahal Oculus yang ada saat ini.

Di Ansorverse ini pula kita semua bisa bekerja. Juga bisa mengambil keputusan-keputusan cerdas secara realtime.

Tentu, akan ada verse-verse lain selain Ansorverse di sana. Bisa Las Vegasverse, Dugemverse, dan segala ragamnya. Pula mungkin akan ada HTI-verse, Wahabiverse, Takfiriverse, dan segala turunannya.

Dan, tantangan Ansor pun sama. Hanya medianya berbeda dengan operator yang sama atau mungkin operator lebih canggih.

Di sinilah perjuangan dan khdimah tanpa batas sahabat semua diuji. Kita semua diuji bukan saja sebagai pengguna teknologi Metaverse ini, tapi juga turut menjadi pemainnya. Pembuat habit-nya. 
 
Saat raksasa teknologi digital Meta, Google, Microsoft, dan lainnya berpacu merajai bisnis Metaverse kemudian melemparkan ke kita, seyigyanya kita wajib mempersiapkan diri menguasai, bahkan menjadi inovator berbagai aspek dari Metaverse ini. Terkhusus aspek keaswajaan, keindonesiaan, nasionalisme, dan NKRI.

Hanya dengan nasionalisme tinggi, kita semua bisa tetap menjaga NU dan NKRI. Baik NU-verse maupun NKRI-verse. Dan, Ansor akan mampu mewujudkan itu. Lewat Ansorverse. Selamat Harlah ke-88 GP Ansor. (khoirul anwar)


* Penulis adalah Protolan Pemuda Ansor. Pengurus LTN PBNU yang juga pemerhati dan praktisi Metaverse. Kini Founder Metatimes (TIMES Indonesia Grup).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES