Dokter Spesialis RSUP Persahabatan Jakarta Sarankan Swab Test Jika Alami Gejala Pilek

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dokter spesialis paru-konsultan di RSUP Persahabatan Jakarta, Fathiyah Isbaniah juga ikut mengomentari gejala infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang disebut sangat mirip dengan pilek.
Dia menegaskan, masyarakat tidak boleh meremehkan subvarian tersebut karena bisa merusak masa depan mereka. Dia meminta semua waspada dan satgas yang bertugas di lapangan agar lebih gencar mengedukasi masyarakat.
Advertisement
Selanjutnya berkaitan dengan gejala tersebut, dia menyarankan masyarakat segera melakukan swab test jika mengalami pilek. Fathiyah berharap tidak ada lagi lonjakan kasus yang besar seperti sebelumnya. Dia ingin Indonesia kembali normal.
"Kalau bergejala seperti batuk, pilek, enggak enak badan, ya sudah tes swab. Kalau tidak, khawatir orang itu positif dan menularkan penyakitnya ke orang lain. Kami tidak ingin kecerobohan satu orang mengancam keselamatan orang lain," kata Fathiyah di Jakarta, Sabtu (25/6/2022).
Meski tergolong ringan, tapi tetap saja gejala di atas tak boleh disepelekan. Tindak lanjuti gejala dengan melakukan tes swab, baik antigen maupun PCR. Fathiyah mengatakan, dengan mengetahui status Covid-19, Anda akan lebih waspada dan bisa mencegah penularan.
Sementara, waktu tes swab terbaik untuk deteksi subvarian Omicron baru ini juga berlaku bagi Anda yang sempat terlibat atau berada di tempat atau kondisi yang berisiko tinggi penularan. Lakukan tes swab jika mengalami gejala.
Fathiyah juga memberikan catatan bagi Anda yang terpaksa harus berada di tempat berisiko tinggi penularan. Anda dianjurkan untuk mengenakan masker ketat dan tepat. Anda wajib mengenakan masker yang memiliki beberapa lapisan, bukan buff atau masker kain saja.
Sebagai informasi, selain batuk dan pilek, ada beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan, diantaranya sebagai berikut:
- nyeri tenggorokan;
- lemas atau merasa lelah;
- nyeri otot;
- sakit kepala;
- demam;
- mual muntah;
- diare
Di pasaran, kata dia terdapat masker non-medis yang memiliki 3-5 lapisan, sehingga Anda tidak perlu sampai mengenakan masker medis. Kemudian pastikan jaga jarak dan segera keluar saat urusan sudah selesai. Fathiyah mengingatkan publik agar tak perlu memikirkan gejala yang dialami akibat subvarian BA.4, BA.5 atau subvarian lain.
"Jangan terlalu mikir apa ini subvarian apa, apa ini Omicron, mau buat apa? Itu untuk surveilans epidemiologi. Dengan tahu gejala, tahu positif atau tidak, kita jadi lebih aware untuk tidak menularkan dan akan segera mencari pertolongan kalau misal ada perburukan," pungkas dokter spesialis RSUP Persahabatan Jakarta. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |