Sejarah Harga BBM Naik: Dari Masa Soekarno Hingga Jokowi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah sedang dalam tahapan mengkaji untuk menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak). Ini karena harga minyak dunia yang terus merangkak naik.
Saat ini subsidi energi yang digelontorkan agar harga BBM tetap murah sudah jebol tembus pada angka Rp 502 triliun.
Advertisement
Kenaikan harga BBM selalu dilakukan di setiap masa pemerintahan. Namun hanya ada dua Presiden yang tak melakukannya yaitu Presiden Soekarno dan BJ Habibie. Bahkan saat masa BJ Habibie, harga BBM malah turun.
Berikut rangkuman daftar kenaikan harga BBM yang dilakukan sejak Presiden Soeharto hingga Jokowi.
Presiden Soekarno
Pada masa kepemimpinan Soekarno dari tahun 1945 hingga 1967, tidak tercatat adanya kenaikan harga BBM.
Presiden Soeharto
Pada masa pemerintahan Soeharto tercatat 3 kali mengalami kenaikan harga BBM. Pertama pada 1991, sebelumnya harga BBM hanya Rp 150 naik menjadi Rp 550 per liternya. Kemudian tahun 1993, kembali naik menjadi Rp 700 per liter. Terakhir di 1998, kembali naik tinggi menjadi Rp 1.200 per liter. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya krisis moneter.
Presiden Habibie
Di masa kepresidenan Habibie tidak ada kenaikan harga BBM. Justru di masa jabatan selama 18 bulan itu, Presiden Habibie justru menurunkan harga BBM yang semula Rp 1.200 menjadi Rp 1.000.
Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur
Di masa kepemimpinan Gus dur, harga BBM kembali turun menjadi Rp 600 per liter. Akan tetapi tidak lama dari masa kepemimpinannya di tahun 2000 harga BBM kembali melonjak menjadi Rp 1.150 per liter. Kemudian tahun 2001, harga BBM kembali naik menjadi Rp 1.450 per liter.
Presiden Megawati
Selama masa kepemimpinan Presiden Megawati, harga BBM naik sebanyak 2 kali. Pertama terjadi pada 2002 dari harga Rp 1.450 menjadi Rp 1.550 per liter. Kemudian di awal Januari 2003, harga naik menjadi Rp 1.810 per liter.
Kenaikan yang terjadi itu dikarenakan harga minyak dunia mengalami kenaikan sebesar 108,3 persen dari USD 24 di 2001 menjadi USD 50 per barel di 2004.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Kepemimpinan Presiden SBY selama dua periode tercatat menaikan harga dan menurunkan harga BBM sebanyak 3 kali. SBY menaikan harga pertama di tahun 2005 menjadi Rp 2.400 per liter. Kemudian di tahun yang sama kembali dinaikan menjadi Rp 4.500 per liter dikarenakan adanya lonjakan harga minyak dunia.
Kemudian tahun 2008 kembali naik menjadi Rp 6.000 per liter. Penyebabnya adalah adanya krisis ekonomi global yang membuat harga minyak dunia kembali melambung tinggi. Menjelang pemilu 2009, SBY menurunkan harga menjadi Rp 5.500. Tak lama itu, dia menurunkan lagi menjadi Rp 5.000 pada Desember 2008 dan pada Januari 2009, dia menurunkan kembali menjadi Rp 4.500 per liter
Presiden Jokowi
Di masa pemerintahan Jokowi, pada 2014, harga BBM masing-masing per liternya untuk jenis premium dan solar seharga Rp 2.000.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |