Tiba di Indonesia, Inilah Spesifikasi Kereta Cepat Jakarta Bandung

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Datangnya rangkaian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat (2/9/2022) kemarin menandakan akan segera terwujud Indonesia memiliki kereta api cepat.
Untuk rangkaian KCJB yang pertama tiba di Indonesia yaitu CIT (Comprehensive Inspection Train) atau kereta inspeksi dan EMU (Electric Multiple Unit) atau rangkaian kereta cepat.
Advertisement
Dilansir dari media sosial Kereta cepat Jakarta Bandung, EMU KCJB yang tiba di pelabuhan Tanjung Priok memiliki nama resmi KCIC400AF dan untuk kereta inspeksinya KCIC400AF-CIT.
"Hal ini sesuai dengan keputusan bersama dari pihak konsorsium mengenai penamaan identitas Kereta Cepat Jakarta Bandung," dikutip dari instagram Kereta Cepat Jakarta Bandung, Sabtu (3/9/2022).
Infografis first class KCJB. (FOTO: Instagram Kereta Cepat Indonesia)
Untuk penjabaran dari KCIC400AF sendiri yaitu, KCIC itu artinya PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) selaku operator KCJB, kemudian 400 maknanya Speed Design EMU.
Selanjutnya A merupakan kode asal manufaktur, untuk EMU yang diproduksi oleh CRRC Sifang, Qingdao dengan kode A dan terakhir F yang merupakan dari bahasa Cina (Fen) memiliki arti yaitu motor penggeraknya terbagi, trainsetnya terdiri dari 4 motor dan 4 trailer (4M4T).
Rangkaian kereta cepat yang siap diangkut menuju Tegalluar Jawa Barat ini didatangkan langsung dari pabriknya di CRRC Sifang, Qingdao, provinsi Shandong, China.
KCJB dengan tinggi 4.05 meter ini memiliki empat stasiun pemberhentian mulai dari Halim, Karawang, Padalarang, Tegalluar dengan satu depo yang berlokasi di Tegalluar. Kecepatan maksimal KCJB adalah 350 km per jam, sehingga dapat mengantar penumpang dari Jakarta menuju Bandung sekitar 36 menit.
KCJB nantinya mampu mengangkut lebih dari 500 penumpang dalam sekali perjalanan dengan beberapa kategori kelas penumpang yaitu VIP, First Class, Second Class Dan Dining Car.
Infografis second class KCJB. (FOTO: Instagram Kereta Cepat Indonesia)
Untuk VIP memiliki kapasitas 9 penumpang dengan pengaturan tempat duduk 1-2, kemudian First Class memiliki kapasitas 28 penumpang dengan pengaturan tempat duduk 2-2. Kedua kategori ini berjumlah 1 kereta dan berada dibagian depan.
Sementara untuk kategori penumpang Second Class berjumlah 7 kereta dengan kapasitas 555 penumpang dan pengaturan tempat duduknya sendiri 3-2. Kemudian untuk CIT atau kereta inspeksi sendiri berperan untuk memastikan kondisi rel dan prasarana pendukung agar selalu dalam kekeadaan dan kondisi yang optimal.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan target beroperasinya KCJB adalah Juni 2023 mendatang. Ia mengungkapkan, kedatangan rangkaian KCJB di Indonesia ini menjadi salah satu bentuk kesiapan Indonesia jelang G20 yang akan diadakan pada November mendatang.
Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan menjalani uji dinamis di gelaran G-20 pada November mendatang yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |