Peristiwa Nasional

Hari Batik Nasional, Remaja Kota Kediri Antusias Belajar Canting dan Mewarnai Batik

Minggu, 02 Oktober 2022 - 23:11 | 90.95k
Remaja kota Kediri dengan batik karyanya sendiri. (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)
Remaja kota Kediri dengan batik karyanya sendiri. (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Bertepatan dengan Hari Batik Nasional, Minggu (2/10/2022) puluhan warga kota Kediri, sebagian besar anak-anak dan remaja belajar canting dan mewarnai batik di Batik Corner Dekrasnada Kota Kediri, yang berada di atrium Kediri Town Square. 

Karena banyak diantara para anak-anak dan remaja itu belum pernah sama sekali mencanting, terlihat beberapa mengalami kesulitan.

Namun setelah mencoba beberapa menit, anak-anak dan para remaja itu justru terlihat sangat antusias dan menikmati proses mencanting. Pengenalan canting dan proses pewarnaan batik ini menurut Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Lilin Nuryani bertujuan agar generasi muda bisa mengetahui proses membuat batik yang memang perlu waktu dan juga kenapa harga batik kompetitif.

Remaja-kota-Kediri-saat-belajar-canting-dan-mewarnai-batik.jpgRemaja kota Kediri saat belajar canting dan mewarnai batik. (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia) 

Saat ini batik memang berkembang pesat. Tidak hanya menjadi produk baju jadi, tapi juga sudah ada dalam bentuk tas, topi, mukena, pasmina.

"Kadang-kadang ada anak-anak muda tidak kenal batik seperti apa. Jadi ini agar mereka tahu proses batik mulai dari nyanting  juga susah nanti pewarnaannya juga berkali-kali. Kalau disini tadi cuma sekali, tapi kalau untuk kain yang bagus bisa dua kali," tutur Lilin.

Lilin Nuryani mengungkapkan setidaknya ada 30 orang warga kota Kediri, baik anak-anak, remaja dan dewasa menyempatkan waktu untuk mencanting dan mewarnai batik di Batik Corner. Bahkan juga ada warga asal Palembang yang juga tertarik ikut mencanting.

Seperti yang diungkapkan Vava, pelajar yang kini duduk di kelas 7. Vava yang datang bersama ibu dan salah satu temannya itu mengaku sempat kesusahan dan kecapekan karena dari mencanting sampai proses pewarnaan untuk selembar kain dengan diameter sekitar 25 cm diperlukan waktu setidaknya satu jam. "Susah dan capek awalnya, tapi kemudian senang bisa mencoba hal baru," kata Vava.

Sedangkan Neta, yang juga duduk di kelas 7 penasaran untuk mencanting dan mewarnai batik, setelah selama ini hanya bisa melihat di internet.

Remaja-kota-Kediri-saat-belajar-canting-dan-mewarnai-batik-2.jpgRemaja kota Kediri saat belajar canting dan mewarnai batik. (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia) 

Neta mengakui saat pertama mencanting cukup susah, tapi setelah mencoba lagi mengikuti pola motif batik, ia akhirnya bisa menyelesaikan mencanting dan juga melanjutkan ke proses pewarnaan. "Susah tapi lumayan seru," tutur gadis berusia 12 tahun itu.

Dengan mengenal prosesnya, diharapkan juga terjadi regenerasi pembatik di kota Kediri. Mencanting sendiri seperti diketahui adalah proses pengaplikasian malam atau lilin batik pada pola motif batik di pada kain. Mencanting adalah salah satu tahapan terpenting dan utama dalam proses pembuatan batik tulis. Fungsi malam sendiri sebagai pembatas agar saat pewarnaan, pola motif tidak tertutup warna.

Pengrajin batik asal kota Kediri Kasiana, yang juga Ketua Paguyuban Pengrajin Batik Kota Kediri menuturkan mencanting, dalam proses produksi sebenarnya bukanlah sekedar proses pengaplikasian malam atau lilin batik.

Untuk bisa terampil mencanting diperlukan latihan dan juga semangat dari hati. "Canting harus dengan hati jadi banyak disukai. Tiap hari harus pegang setidaknya 2 atau 3 ukel (putaran) untuk melemaskan tangan," ujar Kasiana.

Sebelumnya Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Widjohari mengungkapkan Batik Corner melibatkan para pengrajin dan rumah batik yang ada di kota Kediri seperti dari Dermo, Semampir, Dandangan, Rejomulyo, Mrican dan Tosaren.

Mengenai motif batik, Tanto menjelaskan para pengrajin batik di Kota Kediri sudah memiliki ciri khas motif batik masing-masing seperti motif jaranan, tahu, panji galuh dan teratai.

"Setiap pengrajin batik memiliki ciri khas sendiri dalam motif buatannya. Untuk itu melalui kegiatan ini semoga dapat lebih mengenalkan motif batik Kota Kediri ke masyarakat luas," tutur Tanto Widjohari dalam kegiatan peringatan Hari Batik Nasional. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES