Imbas Tragedi Stadion Kanjuruhan, Arema FC Didenda 250 Juta dan Dilarang Main di Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Imbas tragedi Stadion Kanjuruhan akhirnya diterima Arema FC terutama dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Ada tiga hukuman yang diberikan oleh Komdis PSSI.
Berdasarkan surat nomor 061/L1/SK/KD-PSSl/X/2022 terkait Kegagalan Menjalankan Tanggung Jawab Menjaga Ketertiban dan Keamanan.
Advertisement
Dalam surat itu disebutkan bahwa pada tanggal 1 Oktober 2022 bertempat di Stadion Kanjuruhan, Malang telah berlangsung pertandingan BRI Liga 1 Tahun 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Dimana Klub Arema FC melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, yang diawali masuknya suporter Klub Arema FC ke dalam lapangan pertandingan dan gagal diantisipasi oleh Panitia Pelaksana Pertandingan Klub Arema FC. Sehingga mengakibatkan terjadinya kerusuhan dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran kode disiplin.
Dari hal ini diputuskan pertama merujuk kepada Pasal 69 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, Arema FC dan Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton (sebagai tuan rumah) dan harus dilaksanakan di tempat yang berjarak minimal 250 (dua ratus lima puluh) km dari homebase Klub Arema FC (Stadion Kanjuruhan Malang) sampai musim Kompetisi BRI Liga 1 Tahun 2022/2023 selesai.
Kedua, Klub Arema FC dikenakan sanksi denda sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah). Dan ketiga pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat.
Untuk diketahui dalam pertandingan ini, Arema FC kalah dari Persebaya dengan skor 2-3. Kekalahan ini membuat Aremania kecewa. Mereka sempat turun ke lapangan namun hanya beberapa Aremania saja dan pemain sudah meminta maaf. Kemudian dalam jumlah lebih besar, banyak Aremania turun ke lapangan.
Kericuhan mulai terjadi. Polisi dan TNI mencoba memukul mundur. Suporter memberikan perlawanan. Gas air mata kemudian ditembakkan di lapangan. Namun tiba tiba ada tembakan gas air mata ke arah tribun. Kondisi ini membuat banyak Aremania berlarian, panik, berdesak-desakkan. Sehingga tercatat ada 125 orang meninggal dunia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |