Lima Tokoh Akan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada Nama HR Soeharto

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh tanah air. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menkopolhukam Mahfud MD.
Mahfud MD menyampaikan, anugrah gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh itu dipilih berdasarkan usulan masyarakat dan telah melalui sejumlah proses seleksi yang mendalam.
Advertisement
"Presiden sudah berdiskusi dengan kami, dengan dewan gelar dan tanda-tanda kehormatan itu memutuskan tanah ini memberikan lima gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh bangsa yang telah ikut berjuang mendirikan Negara Republik Indonesia melalui perjuangan kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan pembangunan sehingga kita eksis sampai sekarang," katanya dalam keterangan resminya Kamis (3/11/2022).
Berikut lima tokoh yang mendapatkan gelar pahlawan nasional tersebut:
DR. dr. H.R. Soeharto
Pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum DR.dr. H.R Soeharto. Ia adalah tokoh dari Jawa Tengah. Pemerintah menilai almarhum semasa hidupnya berjuang dengan Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Bahkan, kata Mahfud MD, setelah kemerdekaan ia juga ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Indonesia.
Ikut membangun departemen store Syariah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan rumah sakit Jakarta serta salah satu seorang pendiri nya IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," jelasnya.
KGPAA Paku Alam VIII
Tokoh kedua yang akan diberikan gelar pahlawan nasional adalah KGPAA Paku Alam VIII. Ia merupakan Raja Paku Alam dari tahun 1937-1989.
Mahfud MD menjelaskan ada beberapa jasa yang telah dibuat oleh almarhum antara lain bersama Sultan Hamengkubuwono IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Indonesia sehingga Indonesia bisa utuh hingga saat ini.
"Sehari sesudah kemerdekaan itu beli yang menyatakan bergabung ke Republik Indonesia yang kemudian Yogyakarta menjadi Ibukota yang kedua dari Republik ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1946," kata Mahfud MD.
dr Raden Rubini Natawisastra
Lalu tokoh ketiga yang akan dianugerahkan gelar pahlawan nasional oleh pemerintah yakni dr. Raden Rubini natawisastra. Ia adalah tokoh dari Kalimantan Barat.
Mahfud MD mengatakan almarhum telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada saat kemerdekaan. Bahkan kata Mahfud MD almarhum bersama istrinya dijatuhi hukuman mati oleh Jepang karena perjuangannya yang gigih untuk kemerdekaan tanah air.
Salahuddin bin Talibuddin.
Tokoh keempat yang akan diberikan gelar pahlawan nasional oleh pemerintah yakni almarhum H. Salahuddin bin Thalibuddin. Iya tokoh dari Maluku Utara. Mahfud MD menjelaskan selama 32 tahun almarhum dinilai telah berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila.
"Beliau pernah dibuang ke Boven Digul tahun 1942 dan juga dibuang ke Sawahlunto tahun 1918 sampai 1923," kata tokoh asal Madura, Jawa Timur itu.
KH Ahmad Sanusi
Tokoh pahlawan kelima yang akan diberikan gelar pahlawan nasional oleh pemerintah yakni K.H. Ahmad Sanusi. Almarhum adalah tokoh dari Jawa Barat. Mahfud MD menjelaskan, almarhum adalah salah satu anggota BPUPKI yang belum mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Ia mengatakan, almarhum juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.
"Dari semula ada sisi kanan ingin menjadikan negara Islam. Sisi kiri menjadikan negara sekuler. Kemudian diambil jalan tengah lahirlah ideologi Pancasila sesudah menyetujui pencoretan tujuh kata di Piagam Jakarta," jelasnya.
Mahfud MD pun menghimbau kepada daerah-daerah yang merupakan asal dari para tokoh penerima gelar pahlawan nasional untuk mempersiapkan diri hadir pada peringatan Hari Pahlawan 10 November, yang rencananya akan digelar pada Senin 7 November 2022 mendatang di Istana Negara.
"Kami sarankan kepada daerah tadi uang sudah mempunyai usul-usul dan disetujui oleh pemerintah supaya segera menyiapkan diri untuk hadir dan melakukan penyambutan-penyambutan, baik ucap adat, upacara daerah untuk menyongsong anugerah ini," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |