Peristiwa Nasional

Pasca Gempa Cianjur, BMKG: Waspada Longsor dan Banjir Bandang

Selasa, 22 November 2022 - 12:04 | 26.69k
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat jumpa pers mengenai bencana gempa bumi di Cianjur. (Foto: Humas BMKG)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat jumpa pers mengenai bencana gempa bumi di Cianjur. (Foto: Humas BMKG)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang setelah guncangan gempa Cianjur bermagnitudo 5,6.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa imbauan ini dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan dan di lembah atau bantaran sungai.

Advertisement

Menurutnya, besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Hal ini dapat semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.

"Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin," imbuhnya seperti dilansir dari laman resmi BMKG.

Dwikorita menyampaikan, banyaknya korban jiwa dalam peristiwa gempa Cianjur akibat tertimpa bangunan yang tidak mampu menahan guncangan gempa.

Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan ada sebanyak 162 korban yang meninggal dunia dan 326 luka-luka akibat gempa Cianjur.

"Sebenarnya gempa tidak membunuh dan melukai. Justru, bangunanlah yang membunuh dan melukai manusia,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Dwikorita meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi. Karena dikhawatirkan tidak kuat menopang dan ambruk jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

"Untuk sementara, jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo," ujarnya.

Dwikorita juga meminta masyarakat untuk tetap tenang namun waspada dan tidak serta-merta mempercayai informasi ataupun berita yang tidak jelas asal-usulnya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal-kanal komunikasi resmi BMKG," ujarnya.

Sejak kejadian kemarin, tambah Dwikorita, Tim BMKG terjun ke lokasi bencana bersama BPBD Kota Cianjur untuk melakukan sosialisasi dan menenangkan warga masyarakat yang terdampak.

Sedangkan, mulai hari ini, Selasa (22/11/2022) Tim Survey BMKG melakukan perekaman gempa-gempa susulan dan tingkat kerusakan, untuk menghasilkan peta makrozonasi dan mikrozonasi yang diperlukan untuk mendukung proses rekonstruksi dan penyempurnaan tata ruang.

Sebagai informasi, gempa bumi tektonik terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB di wilayah Cianjur dan sekitarnya. Info gempa dari BMKG menyebutkan bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan Magnitudo 5,6.

Adapun lokasi gempa berada di 6.84 LS, 107.05 BT atau 10 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur. Gempa dengan kedalaman 10 KM ini dirasakan di Cianjur, Sukabumi, Bogor, Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Bandung, Garut, dan sekitarnya. 

Tercatat di Call Center BPBD Cianjur sampai Senin (22/11) pukul 20.00 WIB, ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak.

Korban lainnya 326 luka-luka yang mayoritas mengalami patah tulang dan luka-luka karena tertimpa reruntuhan material bangunan. Kemudian, ada sebanyak 13.784 pengungsi yang disebar di 14 titik pengungsian.

Rumah rusak dari skala 60 persen sampai hampir 100 persen kerusakannya. Kurang lebih ada 2.345 unit rumah yang hancur akibat bencana gempa Cianjur ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES