Peristiwa Nasional

Kemenag RI Mulai Matangkan Persiapan Transportasi Haji

Jumat, 10 Februari 2023 - 07:44 | 47.78k
Saiful Mujab, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU, Kemenag RI. (Foto: kemenag.go.id)
Saiful Mujab, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU, Kemenag RI. (Foto: kemenag.go.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Agama RI masih membuka peluang seluas-luasnya kepada pihak maskapai penerbangan untuk berpartisipasi dalam pemberangkatan jemaah haji tahun 2023. Saat ini, berbagai persiapan teknis penyelenggaraan haji terus dilakukan.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) menggelar diskusi bersama dengan Kementerian Perhubungan dan juga pihak maskapai penerbangan untuk membahas transportasi jemaah haji.

Advertisement

Termasuk mendiskusikan soal usulan pemangkasan durasi pelaksanaan ibadah haji menjadi 30 hari bagi jemaah Indonesia. Hal tersebut masih ada beberapa kendala salah satunya terkait dengan jadwal buka - tutup bandara di Arab Saudi baik sebelum maupun sesudah puncak haji.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Kemenag RI, Saiful Mujab, saat hadir dalam pelaksanaan Seleksi Penyediaan Transportasi Udara bagi Jemaah Haji Reguler Tahun 1444H/2023M di Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Dijelaskan, berdasarkan edaran dari GACA (General Authority of Civil Aviation) Indonesia yang setiap tahunnya mengirimkan jemaah haji lebih dari 30 ribu memiliki durasi penerbangannya 30 hari. Namun jadwal penutupan bandara sebelum puncak haji pada tanggal 4 Zulhijjah, dan baru dibuka lagi pasca puncak haji pada 15 Zulhijjah.

“Fase dari 4 sampai dengan 15 Zulhijjah inilah sebenarnya tahap penyelenggaraan ibadah haji. Lebih kurang 12 hari. Makanya dalam rancangan kami, masa tinggal jemaah sekitar 42 hari," kata Saiful Mujab.

Mujab menambahkan, Kementerian Agama RI terus menjalin komunikasi dengan pihak Arab Saudi sebagai negara yang memiliki otoritas dalam penyelenggaraan ibadah haji terkait usulan pengurangan masa tinggal jemaah.

Disebutkan, kendala lain yang terjadi adalah terkait persiapan masing-masing embarkasi. Menurut Mujab, setiap embarkasi memiliki kapasitas yang berbeda-beda, sehingga hal ini juga mempengaruhi alur keberangkatan jemaah di masing-masing bandara (embarkasi) keberangkatan.

Dalam pembahasan tersebut, hadir pula Kepala Subdirektorat Transportasi Haji Noer Alya Fitra, perwakilan dari Kementerian Perhubungan yakni dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian dan Direktorat Angkutan Udara serta pihak maskapai PT. Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Kementerian Agama RI saat ini terus melakukan pembahasan dan persiapan teknis ibadah haji 2023. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES