Peristiwa Nasional

Masuk 10 Daerah dengan Harga Beras Tertinggi Nasional, Begini kata Pemkab Probolinggo

Selasa, 28 Februari 2023 - 20:06 | 47.77k
Pemkab Probolinggo saat memonitoring harga beras di pasar. (Foto: Reza/TIMES Indonesia)
Pemkab Probolinggo saat memonitoring harga beras di pasar. (Foto: Reza/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Hasil survei Badan Pusat Statistik atau BPS RI menempatkan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ke dalam 10 daerah dengan harga beras tertinggi nasional. Bagaimana respon Pemkab setempat? 

Kabid Perdagangan pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian atau DKUPP Kabupaten Probolinggo, Mehdinsareza W, mengakui perihal harga beras yang mahal.

"Iya kalau di Kabupaten Probolinggo. Dari pemantauan harga yang kami lakukan di 16 pasar di kabupaten probolinggo, harga beras mediun sebelum operasi pasar cukup mahal," ungkapnya, Selasa (28/2/2023).

Pria yang akrab disapa Reza ini mengatakan, derdasarkan hasil pantauannya, rata rata harga beras 11.500 perkilogram. Harga itu sebelum dilakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional.  

Sedangkan setelah dilakukan operasi pasar, harga rata-rata beras medium per tanggal 27 Februari 2023 turun menjadi Rp 10.500 perkilogram.

"Kalau sebelum operasi pasar, harganya memang tinggi. Ada yang sampai Rp 12 ribu perkilogram, ada juga yang sampai Rp 13 ribu perkilogram. Tapi sekarang sudah mulai turun," sebut Reza.

Pemkab-Probolinggo-2.jpgDistribusi beras yang dilakukan di Pasar Semampir. (Foto: dok. TIMES Indonesia)

Bahkan, dari informasi yang didapatkan dari sejumlah petugas pasar, beberapa pedagang masih menjual beras dengan harga mahal. Hal itu lantaran beras yang dijual merupakan stok lama yang mereka beli dengan harga mahal.

Sehingga, pedagang tersebut tak mau menjual berasnya dengan harga rugi. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk mengulak beras lama itu cukup tinggi. Hanya saja, jumlah pedagang yang dimaksud termaksud tersebut, tidak mendominasi pasaran.

"Hanya beberapa saja pedagang yang begitu, tidak banyak. Menghabiskan stok lama saja. Untuk stok baru dijual harga murah sudah," kata dia.

Sementara itu, Ketua Tim Distribusi Harga pada BPS Kabupaten Probolinggo, Endro Tri Sustono mengatakan, tingginya harga beras tersebut terjadi pada awal bulan Februari hingga minggu ketiga saja. Selanjutnya harga mulai turun setelah adanya operasi pasar.

Kemungkinan, lanjut dia, harga beras itu akan terus turun. Sebab, dalam waktu dekat Kabupaten Probolinggo akan menghadapi panen raya. Sehingga harga beras bisa ditekan. 

"Saat ini sudah mulai turun. Sebelum operasi pasar harganya mahal," jelasnya.

Seperti dilansir Antara, BPS RI mencatat 147 kabupaten/kota di Indonesia mengalami kenaikan harga beras pada minggu ketiga Februari 2023 ini. Salah satunya Kabupaten Malinau Kalimantan Utara (Kaltara).

“Sepuluh kabupaten/kota dengan potensi kenaikan harga beras tertinggi antara lain Ende (NTT), Sumba Tengah (NTT), Probolinggo (Jatim), Malinau (Kaltara), Lombok Timur (NTB),” kata M Habibullah Deputi Bidang Statistik Produksi BPS RI di Jakarta, Senin (20/20/2023).

Sebagai salah satu daerah dengan harga beras tertinggi nasional, Kabupaten Probolinggo memproduksi 110.638,24 ton beras pada 2020 berdasarkan Publikasi Jawa Timur Dalam Angka 2022. Sedangkan pada 2021, daerah berpenduduk 1,15 juta jiwa ini memproduksi 110.631,01 ton. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES