Peristiwa Nasional

Toleransi Indah di Kota Malang: Shalat Ied Meluber sampai Halaman Gereja, Pendeta dan Suster Sapa Jamaah

Minggu, 23 April 2023 - 08:12 | 184.52k
Pendeta Gereja Kayutangan menyalami jamaah Shalat Ied di depan Gereja Kayutangan. (Foto: Theofany/TIMES Indonesia)
Pendeta Gereja Kayutangan menyalami jamaah Shalat Ied di depan Gereja Kayutangan. (Foto: Theofany/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Suasana toleransi yang indah terjadi di Kota Malang saat perayaan Idul Fitri (22/4/2023). Ribuan jamaah memadati Masjid Jamik Kota Malang hingga meluber ke halaman Gereja Agung Kayutangan yang terletak di dekatnya. 

Menariknya, para pendeta, frater, dan suster gereja juga turut serta dalam suasana kebersamaan tersebut. Usai jamaah muslim shalat, mereka menyambut dengan senyum sambil menyalami jamaah.

Advertisement

Inilah simbol toleransi yang indah di Kota Pendidikan ini. Pantauan TIMES Indonesia, umat Islam dari penjuru Malang Raya mulai berdatangan ke Masjid Jamik Kota Malang untuk melaksanakan shalat Idul Fitri. Namun, karena jumlah jamaah yang sangat banyak, sebagian dari mereka harus melaksanakan shalat di luar masjid, termasuk di halaman Gereja Agung Kayutangan, sekitar 500 meter dari masjid.

Para pendeta, frater, dan suster yang tinggal di Gereja Kayutangan tersebut, tergerak untuk turut serta dalam suasana kebersamaan. Mereka berdiri di samping jamaah yang tengah melaksanakan shalat Idul Fitri dan saling bersalaman sebagai tanda persaudaraan antar umat beragama. 

Selain itu, mereka juga membantu menyediakan makanan dan minuman untuk jamaah yang datang dari berbagai penjuru kota. Kejadian ini menjadi simbol toleransi yang tinggi dan kerukunan antar umat beragama di Kota Malang. 

"Adem rasanya. Bisa bersama-sama mereka," ucap beberapa jamaah.

Suasana gayeng penuh senyum tersaji. Wajah-wajah para suster pun tampak gembira menyapa jamaah Shalat Ied. Ibu-ibu jamaah pun menyambutnya dengan senang.

"Matur suwun. Matur suwun," kata seorang ibu.

Wujud Toleransi yang Indah

Kegiatan ini juga menunjukkan betapa pentingnya keberagaman dan kerukunan dalam kehidupan masyarakat. Para pemimpin agama dari kedua belah pihak menyatakan bahwa ini merupakan contoh yang baik bagi generasi muda dan masyarakat luas.

"Inilah hidup yang indah. Kita dapat hidup berdampingan dalam keharmonisan, meskipun memiliki keyakinan yang berbeda," ucap H Khoirul Anwar, wakil ketua PCNU Kota Malang yang turut berjamaah di sana. 

Anwar juga mengapresiasi keterlibatan umat Kristiani yang turut mengayubagyo jamaah Shalat Ied. "Toleransi dan kerukunan antar umat beragama ini simbol kebersamaan yang indah. Ini hanya ada di Indonesia dengan segala kebhinekaannya. Momen Idul Fitri ini kita perlu makin mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat yang beragam," harapnya.

"Semoga ini menjadi inspirasi bagi masyarakat di seluruh negeri untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan dan persaudaraan," imbuh Anwar.

Kepala Kepolisian Kota Malang, Kombes Budi Hermanto, mengatakan, pihak kepolisian mendukung penuh kegiatan ini dan berharap semakin banyak kegiatan serupa yang dapat menunjukkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. 

Ia juga mengapresiasi kerjasama yang baik antara umat Islam dan umat Nasrani dalam perayaan Idul Fitri ini. "Ini bentuk toleransi indah di Kota Malang," ucap Buher. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rifky Rezfany

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES