Hari Buku Sedunia, 5 Buku Penulis Indonesia Bereputasi Internasional

TIMESINDONESIA, MALANG – Hari Buku Sedunia (World Book Day) adalah hari perayaan tahunan yang jatuh pada 23 April yang diadakan oleh UNESCO. Tujuannya adalah untuk mempromosikan buku dan peranan membaca dalam kehidupan sehari-hari agar kaum generasi muda memiliki daya minat tinggi terhadap membaca dan mengerti bahwa membaca itu merupakan aktivitas yang menyenangkan. Hari Buku Sedunia diperingati pada 23 April bersandingan dengan wafatnya sastrawan besar Inggris, William Shakespeare.
Indonesia juga dianugerahi banyak pengarang dan sastrawan hebat yang sudah pernah masuk di kancah internasional. Peristiwa tersebut adalah kabar yang sangat membanggakan untuk sastrawan dan masyarakat tanah air. Nah, berikut 5 buku sastra yang dikarang oleh penulis Indonesia bereputasi Internasional:
Advertisement
1. Laskar Pelangi
Siapa yang tidak kenal Film Laskar Pelangi? Film tersebut pernah booming di masanya lho. Ternyata film tersebut diadaptasi dari novel Laskar Pelangi yang dikarang oleh Andrea Hinata. Novel ini banyak mendapatkan penghargaan di level Internasional. Meraih penghargaan New York Book Festival 2013, Buchaward pada tahun 2013 di Jerman dan beberapa penghargaan Internasinal dan lokal lainnya di bidang sastra. Novel Laskar Pelangi sudah diterjemahkan lebih dari 30 bahasa dan beredar di 130 negara oleh penerbit-penerbit terkemuka. Novel ini dapat memberikan motivasi belajar untuk para penuntut ilmu, sebab alur dari novel tersebut menceritakan tentang anak-anak yang memiliki semangat juang yang tinggi untuk bisa sekolah.
2. Hujan Bulan Juni
Novel Hujan Bulan Juni merupakan buku yang dikarang oleh Sastrawan Legendaris Alm. Eyang Sapardi Djoko Damono (SDD). Film Hujan Bulan Juni juga merupakan adaptasi dari Novel hujan Bulan Juni yang diperankan oleh Adipati Dolken dan Velove Vexia. Novel ini mengisahkan tentang konflik percintaan pada Sarwono dan Pingkan yang saling mencintai, tapi hubungan mereka terhalang akibat perbedaan suku dan agama. Novel ini juga meraih penghargaan Internasional, seperti SEA Write Award tahun pada tahun 1986, Cultural Award Australia tahun 1978, ASEAN Book Award tahun 2018 diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
3. Bumi Manusia
Film yang dibintangi oleh Artis Tanah Air Iqbaal Ramadhan sempat viral di tahun 2019. Film tersebut diadaptasi dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Novel ini pernah merah penghargaan di tingkat Internasional, yaitu Ramon Mangsaysay Award pada kategori Journalism, Literature, and the Creative Communication Arts (JLCCA) di Filipina tahun 1995 dan menuai pujian di media-media Amerika Serikat. Novel ini berlatarkan tentang sejarah di zaman penjajahan Belanda dan mengisahkan tentang rasialis antara kamu elite terhadap kaum proletar.
4. Cantik itu Luka
Novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan pernah mendapatkan penghargaan World Reader pada tahun 2016. Novel ini bergenre romansa, politik dan keluarga. Cinta itu Luka dirilis lebih dahulu sebelum novelnya Lelaki Harimau yang kini juga masih dijual di pasaran. Sastrawan yang diikutinya adalah Pramoedya Ananta Toer dan pernah menulis buku tentangnya. Selain itu, Cinta itu Luka (Beauty Is A Wound) juga pernah mendapat penghargaan Prince Claus Award 2018 pada kategori sastra di Belanda dan masuk nominasi 100 buku terkemuka tahun di media Internasional The New York Times pada tahun 2015.
5. Laut Bercerita
Novel Laut Bercerita banyak menarik perhatian kaum milenial karena alur ceritanya yang mampu memainkan emosi untuk para pembacanya. Laut bercerita juga telah diterbitkan dalam versi Internasional-nya dengan judul The Sea Speaks His Name. Novel Karya Leila Chudori ini telah mendapatkan penghargaan SEA Write Award di tahun 2020 dan terjual lebih dari 100 ribu eksemplar. Novel ini mengisahkan Indonesia di masa orde baru dan melibatkan peristiwa yang amat pilu dan menyayat hati. Novel ini juga dibuat menjadi film pendek berdurasi sekitar 30 menit yang dibintangi oleh Reza Rahardian.
Itu adalah sederet buku yang telah dikarang oleh sastrawan Indonesia. Harapannya, dengan membaca buku kita semua dapat memiliki wawasan yang lebih luas dari sudut keilmuan yang tidak kita ketahui dan merasakan kesenangan melalui membaca. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |