Peristiwa Nasional

Jokowi: Kepemimpinan Bukan Sekadar Meteran Bensin, Tetapi Tongkat Estafet

Kamis, 15 Juni 2023 - 11:51 | 77.75k
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (FOTO: presidenri.go.id)
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (FOTO: presidenri.go.id)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyoroti pentingnya kelanjutan dan kesinambungan dalam menjalankan kepemimpinan negara, terutama dalam mencapai visi dan impian besar bangsa Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden RI Jokowi saat memberikan arahan dalam peluncuran rancangan akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) di Jakarta pada hari Kamis (15/6/2023).

Advertisement

Jokowi menekankan bahwa kepemimpinan yang berkelanjutan dan berkesinambungan adalah aspek penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Kepemimpinan itu seperti tongkat estafet, bukan seperti meteran bensin. Apakah kita mau memulai dari nol seperti meteran bensin? Tentu tidak. Kita tidak ingin seperti itu," kata Jokowi dengan bersemangat.

Presiden menyampaikan bahwa kepemimpinan seharusnya berlanjut dan berprogresif, seperti mengenyam pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, universitas, dan seterusnya. Tidak ada pergerakan maju-mundur seperti tarian poco-poco.

Selain pentingnya kelanjutan dalam kepemimpinan, Jokowi juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045. Menurutnya, tidak ada negara yang dapat mencapai kemakmuran jika stabilitasnya terganggu.

"Tidak ada negara yang berhasil mencapai kemakmuran jika kondisinya tidak stabil, jika negara tersebut terpecah-belah, konflik, dan kerusuhan terus-menerus terjadi," jelas Jokowi.

Secara keseluruhan, Jokowi memberikan apresiasi terhadap rancangan akhir RPJPN 2025-2045 yang disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dia menganggap rancangan tersebut singkat, langsung mengenai sasaran, dan memiliki rencana, visi, serta strategi yang baik secara taktis.

"Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia, rancangan ini sangat penting," tambahnya.

Indonesia Emas 2045 juga mengusung proyeksi pendapatan nasional bruto (PNB) per kapita sebesar 23.000-30.300 dolar AS setelah perhitungan PNB per kapita sebesar 5.030 dolar AS pada tahun 2023. Selain itu, Indonesia Emas 2045 juga bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan menjadi 0,5-0,8 persen.

"Meskipun tingkat kemiskinan saat ini sudah berada di angka satu digit yaitu 5,7 persen, namun masih tergolong tinggi. Pada tahun 2045, kita berharap tingkat kemiskinan dapat mencapai 0,5-0,8 persen," ujar Jokowi.

Dengan semangat dan komitmen ini, Presiden Jokowi berharap agar Indonesia dapat terus maju dan mencapai tujuan-tujuan besar yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES