Peristiwa Nasional

Pencegahan Diabetes Perlu Campur Tangan Pemerintah

Rabu, 05 Juli 2023 - 21:37 | 70.01k
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam diskusi daring yang membahas Ancaman Diabetes Melitus pada Anak-Anak Indonesia, Rabu (5/7/2023).
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam diskusi daring yang membahas Ancaman Diabetes Melitus pada Anak-Anak Indonesia, Rabu (5/7/2023).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Untuk mencegah diabetes pada anak-anak, diperlukan campur tangan pemerintah melalui peningkatan pemahaman kesehatan dan implementasi kebijakan perlindungan.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam diskusi daring yang membahas Ancaman Diabetes Melitus pada Anak-Anak Indonesia, Rabu (5/7/2023) menyampaikan keprihatinannya terhadap pola hidup anak-anak yang tidak sehat, terutama dalam konsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Lestari menganggap kondisi ini sangat mengkhawatirkan.

Advertisement

Diskusi tersebut melibatkan beberapa narasumber, termasuk Ketua Tim Kerja Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik dari Kementerian Kesehatan RI, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan seorang dokter spesialis gizi klinik. Juga hadir dalam diskusi tersebut anggota DPR dan perwakilan dari Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI).

Lestari mengungkapkan bahwa menurut data IDAI, kasus diabetes melitus pada anak-anak meningkat dua kali lipat. Dia menekankan pentingnya menyadari fenomena ini karena diabetes melitus pada anak-anak bukan hanya ancaman terhadap kesehatan, tetapi juga melibatkan masa depan bangsa Indonesia.

Lestari juga mengungkapkan keprihatinan bahwa selain masalah stunting, anak-anak juga dihadapkan pada ancaman diabetes melitus. Dia menegaskan bahwa Indonesia belum memiliki kebijakan perlindungan yang komprehensif terkait pola hidup sehat sejak dini. Oleh karena itu, perlu upaya bersama untuk mencegah dan mengatasi ancaman diabetes melitus pada anak-anak di Indonesia.

Ketua Tim Kerja Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik dari Kementerian Kesehatan RI, dr. Esti Widiastuti, MScPH, mengungkapkan bahwa prevalensi diabetes melitus meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga menyoroti biaya pelayanan kesehatan terkait diabetes melitus dan penyakit terkait lainnya di Indonesia yang mencapai lebih dari Rp8 triliun pada tahun 2019.

Esti menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan transformasi sistem kesehatan, termasuk upaya preventif dan promotif melalui layanan primer. Upaya peningkatan aktivitas fisik, edukasi tentang pola hidup sehat, dan deteksi dini telah dilakukan sebagai langkah preventif.

Ketua Umum IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), mengungkapkan bahwa kasus diabetes melitus tipe 2 meningkat sampai 3%, dengan 77% di antaranya adalah anak-anak yang mengalami obesitas. Piprim menekankan bahwa diabetes melitus tipe 2 kini tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak usia 6-7 tahun. Ia menganggap hal ini sebagai indikasi gaya hidup yang tidak sehat di masyarakat.

Piprim juga menyoroti konsumsi makanan ultra-olahan dengan indeks glikemik tinggi sebagai pemicu diabetes. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES