Inilah Profil Cak Nun, Pria Multi Dimensi yang Dirawat di RSUP Dr Sardjito

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Muhammad Ainun Najib atau yang disapa Cak Nun tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman, Yogyakarta.
“Kami, Cucu-Cucu Simbah dari keluarga besar Maiyah, dan keluarga Cak Nun, menyampaikan penghargaan mendalam kepada semua yang telah berdoa untuk Mbah Nun di rumah sakit maupun di manapun. Sumbangan doa dari Anda semua adalah penguat bagi kami dalam menghadapi masa yang tidak mudah ini,” tulis website resmi caknun.com dilansir pada Senin (10/7/2023).
Advertisement
Pria kelahiran Jombang Jawa Timur ini dikenal sebagai sosok cendikiawan dan tokoh intelektual muslim Indonesia. Berbagai karya tulisan sendiri telah dituangkan oleh Cak Nun mulai dari syair, puisi, esai bahkan hingga pertunjukan teater, seminar dan pementasan musik.
Karena banyak keahlian yang ia miliki, Cak Nun yang berusia 70 tahun pada 27 Mei 1953 ini dijuluki sebagai manusia multidimensi. Suami dari Novia Kolopaking yang merupakan artis dan penyanyi ini juga pernah berprofesi sebagai wartawan dan redaktur di rubrik Harian Masa Kini, Yogyakarta mulai 1973 hingga 1976.
Dikenal sebagai sastrawan juga, Cak Nun bukan cuma tampil di skala nasional tetapi pernah beberapa kali diundang ke acara internasional seperti di Rotterdam Belanda dan Berlin Jerman.
Ayah dari Noe yang merupakan vokalis band Letto ini juga pernah terlibat sebagai pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) hanya dua bulan yaitu pada Desember 1990 hingga Februari 1991.
Atas karya sastranya, Cak Nun mendapatkan penghargaan dari Anugerah Adam Malik dari Yayasan Adam Malik pada September 1991. Selain itu Cak Nun juga banyak menerima penghargaan Satyalancana Kebudayaan tahun 2010 dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam Kongres HIPIIS (Himpunan Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial) ke-10 yang diselenggarakan tahun 2017, Cak Nun memperoleh HIPIIS Social Sciences Award 2017 karena dipandang sebagai contoh ilmuwan sosial yang objektif dan mandiri, serta merupakan sosok yang kritis, independen, dan produktif. Cak Nun memperoleh penghargaan ini bersama ilmuwan Prof. Dr. R. Siti Zuhro M.A. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |