DPRD Surabaya Terus Kawal Pembebasan Lahan dan Pembangunan Radial Road

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tahap pertama pembangunan Radial Road Kawasan Lontar Kota Surabaya telah dimulai awal Agustus kemarin. Anggota Komisi A DPRD Surabaya Josiah Michael memastikan akan terus mengawal pembebasan lahan dan proses pembangunan yang ditargetkan selesai sekitar tiga bulan mendatang tersebut.
Penandatanganan kontrak pengerjaan sendiri berlangsung selama 120 hari kalender. Terhitung mulai 23 Juli 2023.
Advertisement
Meski pembebasan lahan milik warga dan pengembang belum sepenuhnya tuntas, pembangunan tetap dilaksanakan agar problem kemacetan Kawasan Lontar segera terurai.
Kepala Bidang Pengadaan Tanah dan Pemanfaatan Infrastruktur DSDABM Kota Surabaya Indah Nur Hayati menyebut, total ada 12 persil atau lahan milik tujuh warga yang berada pada pembangunan tahap pertama. Empat di antaranya sudah dibebaskan, sisanya sedang proses.
Sementara untuk ruas timur yang mengenai 21 persil warga, lanjut Indah, belum disentuh karena menunggu pengerjaan ruas barat terlebih dahulu.
Lahan radial road seluas sekitar 54.724 meter persegi. Di mana 80 persen merupakan milik pengembang. Sedangkan 20 persen lahan warga.
Untuk pembangunan segmen satu, ruas yang membentang dari Kantor Kelurahan Lontar mengarah ke barat hingga Masjid Baitur Rozaq CitraLand atau bundaran GWalk.
Lahan warga yang terdampak hanya 12 persil. Namun, baru empat di antaranya yang berhasil dibebaskan dan diberi ganti untung.
Sementara lahan milik pengembang, masih proses dengan skema penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum atau hibah.
Legislator DPRD Surabaya Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Josiah Michael mengatakan, bahwa proyek Radial Road Jalan Lontar sangat diperlukan oleh masyarakat terutama warga di Kawasan Surabaya Barat.
Proyek ini disebut tidak hanya berfokus pada warga di Perumahan CitraLand saja. Karena akses jalan juga digunakan oleh warga sekitar perumahan. Apalagi Jalan Lontar sudah overload, sehingga otomatis dibangunnya jalan baru ini diharapkan dapat mengurangi beban jalan.
"Kita akan terus kawal supaya proses pembebasan lahan dan pembangunan berjalan lancar," terang Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Surabaya tersebut, Senin (21/8/2023).
Namun selain Radial Road Kawasan Lontar, Josiah juga mendorong Pemkot Surabaya untuk menyudahi kemacetan di Jalan Mayjen Yono Suwoyo.
"Saya kira pemerintah kota juga punya pekerjaan rumah tersendiri yaitu terkait jalan Mayjen Yono Suwoyo. Karena kita tahu jalan itu juga masih macet sampai sekarang dan makin lama makin parah. Ketika kita tahu Jalan Lontar sudah dibuatkan radial road dan lancar, kita harapkan juga nanti ada penataan untuk Jalan Mayjend Yono Suwoyo supaya bisa lancar," jelasnya.
Pasalnya, kemacetan yang terjadi di sepanjang Jalan HR. Muhammad dan Bukit Darmo Boulevard atau Jalan Yono Suwoyo saat ini semakin parah
"Sudah saatnya di kedua ruas jalan tersebut dilakukan upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan," ujar Josiah Michael.
Apalagi, kata dia, saat ini di daerah Surabaya Barat sudah mulai padat dengan hunian. Akan tetapi akses menuju ke barat tidak bertambah sehingga kepadatan lalu lintas semakin lama semakin parah. Banyak aduan dari masyarakat yang diterima olehnya, baik melalui sosmed maupun WhatsApp. (adv)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sholihin Nur |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.