Peristiwa Nasional

Indonesia Digital Conference 2023 AMSI: Menggali Potensi dan Tantangan AI di Industri Media

Selasa, 22 Agustus 2023 - 12:15 | 39.20k
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) sukses menggelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2023 di Bandung pada Selasa, 22 Agustus 2023. (Foto: Dok AMSI)
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) sukses menggelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2023 di Bandung pada Selasa, 22 Agustus 2023. (Foto: Dok AMSI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) sukses menggelar Indonesia Digital Conference (IDC) 2023 di Bandung pada Selasa, 22 Agustus 2023. Acara ini diresmikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, di Hotel El Royale, Bandung. Dalam tema "Artificial Intelligence for Business Transformation: Tantangan Etik, Inovasi, Produktivitas, dan Daya Saing di Berbagai Sektor," AMSI menghadirkan forum diskusi mengenai peran dan tantangan kecerdasan buatan (AI) dalam transformasi bisnis, khususnya dalam industri media.

Dalam pidato utamanya, Nezar Patria menyatakan harapannya agar industri media tidak perlu cemas dengan perkembangan AI dalam operasional sehari-hari. Nezar memandang bahwa AI dapat menjadi alat yang bermanfaat jika dimanfaatkan dengan bijak.

Advertisement

Salah satu contoh pemanfaatan AI adalah dalam pengenalan gambar, pembuatan ringkasan berita, pembuatan rilis pers, dan rekomendasi strategi untuk menarik perhatian pembaca. "AI juga dapat digunakan oleh media untuk mendistribusikan konten, menentukan judul berita, dan mendukung kreativitas. Poin pentingnya adalah bagaimana AI berinteraksi dengan industri media untuk mengurangi bias," kata Nezar, Selasa (22/8/2023).

Namun, Nezar mengingatkan bahwa AI juga membawa sejumlah tantangan yang perlu dihadapi oleh industri media. Salah satunya adalah potensi pembuatan informasi yang menyesatkan (halusinasi) oleh AI, yang harus diperhatikan karena dampaknya terhadap disinformasi. Selain itu, tantangan dalam perlindungan hak cipta juga muncul karena penggunaan AI untuk mengambil data dan menghasilkan karya.

Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut, mengakui bahwa hadirnya era AI membawa potensi baik dan buruk bagi industri media. Wens berharap bahwa perusahaan media dapat menghadapi disrupsi ini dengan bijak.

"AI dapat membantu operasional di ruang berita. Namun, open AI juga membawa masalah. Meskipun AI membantu dengan format yang luar biasa, dampaknya juga dapat sangat besar," ungkap Wens.

Wens juga mengingatkan bahwa AMSI tetap fokus pada upaya mendorong hak-hak perusahaan media dalam hal hak penerbit (publisher rights). Wens berharap masalah hak penerbit segera diselesaikan, karena tidak hanya berkaitan dengan platform konvensional, tetapi juga relevan dengan platform baru seperti TikTok dan komunitas mikro.

Jeffrey P. Cohen, Direktur Misi USAID, juga berbicara sejalan dengan tema tersebut. Ia mengapresiasi komitmen AMSI dalam memperjuangkan hak-hak dan meningkatkan transparansi perusahaan media, sehingga informasi yang diberikan dapat diakses dengan mudah dan akurat oleh masyarakat.

Menurut Jeffrey, AI memiliki potensi besar untuk memajukan industri media, seperti yang terlihat di Amerika Serikat. Namun, penggunaan AI perlu dilakukan dengan hati-hati dan bertanggung jawab, dengan tetap menjaga kebebasan pers dan membangun masyarakat yang lebih akuntabel dan transparan.

Plt Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, juga mengapresiasi penyelenggaraan IDC oleh AMSI. Ia berharap IDC dapat memberikan inspirasi dan wawasan berharga dalam transformasi dunia digital di berbagai sektor. "Sehebat apapun AI, aspek kreativitas dan inovasi manusia tidak akan pernah tergantikan," tutupnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES