NU Gelar Munas dan Konbes: Bahas Etika AI hingga Hubungan Ulama dan Jokowi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), menunjukkan komitmennya dalam membantu negara dalam menavigasi isu-isu krusial yang dihadapi. Melalui Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes), NU berencana menghadirkan para pemikir dan tokoh agama guna menelaah tujuh tema penting yang berkembang di tengah masyarakat pada September nanti.
Acara yang direncanakan berlangsung di Pondok Pesantren Al-Hamid, Jakarta ini, akan menggali lebih dalam mengenai sejumlah isu penting. Seperti potensi dan etika dari kecerdasan buatan (AI) di masyarakat modern, tata kelola dan peranannya dalam haji, konsep al-i’anah ‘ala al-ma’shiyah yang berkaitan dengan membantu kemaksiatan, serta dinamika hubungan antara ulama dengan pemerintah (umara).
Advertisement
Selain itu, agenda penting lainnya mencakup pembahasan terkait RUU Perampasan Aset yang menjadi perhatian banyak kalangan, dampak dan pertimbangan di balik kebijakan sekolah lima hari, serta interpretasi dan implementasi aturan turunan RUU Nomor 18 Tahun 2019 yang menyangkut pesantren.
Mengusung tema "Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan", NU ingin menegaskan peranannya sebagai jembatan antara tradisi keagamaan dan dinamika zaman. KH Abdul Ghofur Maimoen, sebagai pemimpin dari komite penyelenggara, menekankan bahwa NU ingin berperan aktif dalam menyuarakan kepentingan masyarakat luas. Dengan pendekatan yang didasarkan pada studi kasus nyata di masyarakat, mereka berharap untuk menghasilkan keputusan dan rekomendasi yang bermanfaat.
"NU memiliki visi yang jelas tentang peranannya di tengah masyarakat. Kami tidak hanya berbicara dari perspektif teoritis tetapi berupaya memahami dan merespons dinamika yang ada," ungkap Kiai Ghofur.
Ia juga menambahkan bahwa keputusan yang diambil nantinya akan selalu mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Acara ini diharapkan menjadi wadah kolaboratif di mana ulama, pemangku kebijakan, dan masyarakat dapat bersama-sama mencari solusi terbaik bagi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imam Kusnin Ahmad |
Publisher | : Rifky Rezfany |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.