Peristiwa Nasional

KTT ASEAN: Jokowi Sebut Besarnya Peluang Kerjasama India Indonesia

Kamis, 07 September 2023 - 21:09 | 41.28k
Jokowi bersama PM India Narendra Modi saat menghadiri KTT ASEAN. (Foto: Kominfo)
Jokowi bersama PM India Narendra Modi saat menghadiri KTT ASEAN. (Foto: Kominfo)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Indonesia, Joko Widodo atau yang lebih dikenal sebagai Jokowi menyatakan pandangannya yang tegas terkait peran penting Samudra Hindia dalam kerjasama regional dan internasional. Saat membuka KTT ASEAN-India ke-20 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Presiden Jokowi menegaskan bahwa perairan Samudra Hindia yang terletak antara Indonesia dan India harus diartikan sebagai "lautan kerjasama."

"Kita harus mampu menjadikan samudra ini sebagai laut kerjasama, bukan laut konfrontasi," ujar Presiden Jokowi pada pembukaan KTT ASEAN-India ke-20 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (7/9/2023) seperti dilansi dari laman resmi Asean Indonesia 2023.

Advertisement

Dalam KTT ASEAN presiden Indonesia ke-7 ini berbicara tentang potensi besar yang dapat dijalin antara kedua negara dan sejumlah isu yang bisa diatasi bersama, termasuk pembangunan ekonomi biru, konektivitas maritim, serta pemanfaatan sumber daya energi laut yang berkelanjutan. 

Kerjasama regional di sekitar Samudra Hindia bukanlah hal baru. Indonesia dan India telah lama menjalin hubungan kerjasama yang kuat di berbagai bidang. Potensinya untuk ditingkatkan lebih lanjut juga sangat besar.

Salah satu aspek yang sangat penting adalah pemberdayaan ekonomi biru, yang mencakup berbagai sektor seperti perikanan, pariwisata, pengembangan pesisir, dan energi terbarukan. Potensi pengembangan ekonomi biru di kawasan ini sangat besar, dan dengan kerjasama yang kuat, manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak negara.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyoroti pentingnya menjaga keamanan di wilayah Samudra Hindia. Perairan ini adalah jalur utama perdagangan global dan memiliki dampak besar terhadap perekonomian dunia. Oleh karena itu, keamanan maritim di wilayah ini harus diutamakan. Upaya bersama harus dilakukan untuk mengatasi tantangan seperti perompakan, perdagangan manusia, penyelundupan narkoba, dan Penangkapan Ikan Ilegal yang Tidak Teratur dan Tidak Dilaporkan (IUU Fishing).

Potensi Samudra Hindia sebagai kekuatan ekonomi juga tidak bisa diabaikan. Samudra Hindia menghubungkan sebanyak 33 negara, dengan populasi mencapai sekitar 2,9 miliar orang, dan kontribusi mereka terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai seperlima dari total dunia. Oleh karena itu, menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah ini adalah kunci untuk memanfaatkan potensi ekonomi besar ini.

Untuk mencapai hal ini, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menghormati hukum internasional dan mendorong kebiasaan kerja sama. Ini mencakup menjunjung tinggi Prinsip-Prinsip Hak Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) yang mengatur berbagai aspek pemanfaatan dan pengelolaan laut. Kerja sama regional juga harus menjadi pijakan penting, dengan ASEAN sebagai aktor utama dalam mempromosikan dialog dan kerjasama di kawasan Samudra Hindia.

Sebagai negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau, Indonesia memiliki peran kunci dalam menjaga keamanan dan keberlanjutan di Samudra Hindia. Negara ini telah berkomitmen untuk menjaga perdamaian di kawasan ini dan berperan aktif dalam inisiatif kerjasama maritim regional. Salah satu contohnya adalah konsep "Maritime Fulcrum," yang menekankan pentingnya maritimasi dalam pembangunan nasional.

Pentingnya kerjasama di wilayah Samudra Hindia juga tercermin dalam peran Presiden Jokowi sebagai tuan rumah dan pemimpin dalam sejumlah KTT pada KTT ASEAN ke-43. Di hari ketiga KTT ini, Presiden Jokowi memimpin empat KTT penting, yaitu KTT ASEAN-India ke-20, KTT Asia Timur ke-18, KTT ASEAN-Australia ke-3, dan KTT ASEAN-PBB ke-13.

Dalam KTT ASEAN-India, pemimpin negara-negara ASEAN dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, bertemu untuk membahas kerjasama dan hubungan bilateral. Di sisi lain, KTT ASEAN-PBB merupakan forum penting untuk membahas isu-isu global, seperti perdamaian dan keamanan dunia, yang memiliki dampak langsung pada kawasan Samudra Hindia.

Melalui konteks yang disampaikannya pada KTT ASEAN tersebut, Presiden Jokowi menekankan bahwa kerjasama di Samudra Hindia adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Termasuk stabilitas keamanan di wilayah ini.

Dengan menjadikan Samudra Hindia sebagai "lautan kerjasama," Indonesia dan negara-negara tetangga di wilayah ini dapat memanfaatkan potensi besar yang dimilikinya dan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang ada. Konteks yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN ini merupakan langkah penting menuju sebuah kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan perdamaian dunia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES