Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diresmikan, Luhut: Dulu Banyak Pihak yang Pesimis

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves RI) Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, masyarakat Indonesia patut bahagia. Itu karena Kereta Cepat Jakarta-Bandung kini resmi dioperasikan sebagai alat tranportasi umum.
"Pada hari ini kita patut berbahagia dan berbangga hati, karena Indonesia menorehkan tintah sejarah baru dalam dunia perkereta-apian modern, dengan diresmikannya Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada hari ini," katanya dikutip TIMES Indonesia dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/10/2023).
Advertisement
Luhut mengaku, dalam proses perjalanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini, banyak sekali kendala yang dialami oleh pihaknya. Salah satunya yakni pembebasan lahan hingga dana untuk pembangunan.
"Terus terang sejak kami mendapatkan penugasan dari Bapak presiden untuk melanjutkan pembangunan Kereta Cepat pada akhir 2019, ada banyak masalah, kendala yang kami temukan. Dimulai dari masalah klasik mengenai pembebasan lahan, koordinasi yang belum baik, sampai kesulitan pendanaan akibat Covid-19," jelasnya.
Oleh karenanya, dengan keadaan tersebut, banyak pihak yang pesimis proyek raksasa ini bisa selesai. Dan penilaian itu pun dirasakan oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo). "Bapak presiden tentu tidak heran banyak pihak yang pesimis proyek ini bisa diselesaikan," katanya.
Hari ini, kata Luhut, pemerintah mematahkan pesimisme tersebut dengan diresmikannya Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini. "Tapi saya mau melaporkan Bapak presiden, Bapak memberikan semangat pada kami untuk menyelesaikan kereta api ini," katanya.
"Namun pada hari ini kita bisa membuktikan bahwa proyek ini bisa selesaikan dan dapat dioperasikan. Hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik dari seluruh pihak, baik pemerintah pusat, daerah, BUMN, masyarakat, swasta dan juga Pemerintah Tiongkok, dan seluruh perusahaan yang terlibat," ujarnya.
Diresmikan Presiden Jokowi
Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, di Stasiun Halim, Jakarta Timur.
"Kereta cepat Jakarta-Bandung ini merupakan kereta cepat pertama di Indonesia, dan juga pertama di Asia Tenggara," katanya dalam sambutannya.
Kepala Negara menjelaskan, Kereta Peluru tersebut memiliki kecepatan 350 kilometer perjam. "Dan kereta cepat ini kita namakan 'Whoosh," jelasnya, sembari disambut tepuktangan oleh para pejabat yang juga hadir ditempat tersebut.
Nama Whoosh, kata pria asal Solo, Jawa Tengah tersebut, diambil dari inspirasi dari suara yang melesat dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu. "Dan (Whoosh) singkatan dari waktu hemat, operasi optimal, sistem hebat," katanya.
Menurutnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini menandai modernisasi tranportasi massa di Indonesia, yang efesien, ramah lingkungan serta terintegrasi dengan mode transportasi lainnya.
"Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini merupakan hal baru bagi kita, MRT juga hal baru bagi kita, LRT juga hal baru bagi kita, kereta cepat juga hal baru bagi kita. Baru teknologinya, baru kecepatannya, dan juga kontruksinya, baru juga model pembiayaan. Semuanya serba baru," katanya.
Presiden Jokowi menyampaikan, Indonesia tidak boleh takut belajar dan mencoba hal-hal yang baru seperti halnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut.
"Dan proses itu bisa muncul hal-hal yang tidak terduga. Kesulitan di lapangan, masalah-masalah, dan ketidaksempurnaan. Pengalaman itu mahal, namun sangat berharga, dan kita tidak perlu takut, karena kalau kita konsisten, kesalahan itu akan semakin sedikit. Biaya kesalahan juga akan semakin menurun, dan pada akhirnya biaya produksi, biaya proyek lama kelamaan akan juga semakin rendah," jelasnya.
Oleh karenanya, Presiden Jokowi pun berpesan agar pemerintah tidak alergi terhadap kritik. "Dan tetap semangat untuk belajar. Karena pengalaman kita membangun infrastruktur, baik jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan, tranportasi, telah memberikan pengamanan kepada kita untuk menghasilkan hasil-hasil yang lebih baik di masa depan," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |