Peristiwa Nasional

Evakuasi Terkendala Medan Sulit, Bangkai Pesawat Bakal Diangkut ke Lanud Abd Saleh

Jumat, 17 November 2023 - 14:15 | 30.33k
Kadispen AU, Marsma Agung Sasongkojati saat ditemui awak media di TMP Suropati, Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kadispen AU, Marsma Agung Sasongkojati saat ditemui awak media di TMP Suropati, Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Usai berhasil menurunkan seluruh jenazah korban jatuhnya pesawat jenis Super Tucano, kini pihak TNI AU masih harus membersihkan seluruh bangkai pesawat yang jatuh dan terbakar di area Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kadispen AU, Marsma Agung Sasongkojati mengatakan, untuk evakuasi bangkai pesawat sampai saat ini masih butuh waktu yang cukup lama.

Advertisement

"Masih butuh waktu lama (evakuasi pesawat), karena lokasi medan yang sulit," ujar Marsma Agung, Jumat (17/11/2023).

Dimungkinkan, bangkai pesawat harus dipotong terlebih dahulu dan nantinya bakal diangkut menggunakan helikopter.

"Kemungkinan kita harus memotong pesawat dan mengangkut dengan helikopter," ungkapnya.

Seluruh bangkai pesawat beserta puing-puingnya akan dievakuasi keseluruhan. Sebab, kata Agung, seluruh bangkai pesawat menjadi alat bukti utama untuk dipelajari dalam penyelidikan penyebab utama jatuhnya dua pesawat tersebut.

"Selain itu, di pesawat itu juga mengandung bahan peledak yang sangat berbahaya jika jatuh ke orang yang tidak mengerti. Jadi harus kita ambil semua," tuturnya.

Nantinya, bangkai pesawat tersebut dievakuasi dan ditaruh di Lanud Abd Saleh, Malang.

"Nanti bangkai pesawat akan kita angkut ke Lanud Abd Saleh, karena tim investigasi sudah berada disana," katanya.

Sementara, untuk pencarian data recorder pesawat informasi yang didapat saat ini sudah ditemukan.

Namun, Marsma Agung masih belum bisa memastikan, karena terkendala sinyal untuk menerima laporan dari lapangan.

"Harusnya sudah ketemu (data recorder), tapi kami masih belum dapat konfirmasi, karena sinyal lemah di lokasi," tuturnya.

File data recorder tersebut menjadi bukti penting yang harus ditemukan dan dilakukan pelacakan. Sebab, seluruh aktivitas dalam pesawat terekam secara utuh di data recorder tersebut.

"Nanti tergantung bagaimana, bisa kita yang melakukan atau harus kita cek ke luar negeri untuk mendapatkan isi dari data recorder tersebut," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES