Peristiwa Nasional

Pentingnya Tata Kelola AI yang Efektif dalam Diskusi Kebijakan AI di Indonesia

Senin, 27 November 2023 - 19:44 | 39.80k
Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria. (Foto: Antara)
Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria. (Foto: Antara)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menegaskan kebutuhan akan tata kelola kecerdasan buatan (AI) yang efektif guna memastikan pemanfaatan teknologi tersebut aman dan produktif. Pernyataan ini disampaikannya saat acara diskusi "Kebijakan Teknologi Kecerdasan Artifisial di Indonesia" di Jakarta pada Senin (27/11/2023).

Menurut Nezar, data menunjukkan bahwa 79 persen masyarakat global telah berinteraksi dengan teknologi AI generatif, yang populer berkat kehadiran Chat GPT oleh OpenAI. Di samping itu, 35 persen perusahaan global telah memanfaatkan AI, dan 42 persen berada dalam tahap eksplorasi teknologi tersebut.

Advertisement

"Pemanfaatan fitur AI dalam perangkat sehari-hari juga mencapai 77 persen," kata Nezar.

Dari segi ekonomi, nilai pasar global AI mencapai 142,3 miliar dolar AS, dengan perkiraan kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) wilayah ASEAN mencapai 1 triliun dolar AS pada tahun 2030. Indonesia, sebagai pemimpin dalam pengembangan teknologi digital di ASEAN, diperkirakan akan berkontribusi sekitar 366 miliar dolar AS pada tahun yang sama.

Nezar juga mencatat dampak positif AI terhadap penciptaan lapangan kerja baru di Indonesia, membantu 22,1 persen pekerja di sektor-sektor seperti informasi dan komunikasi, jasa keuangan, pemerintahan, dan pertahanan.

Meskipun mengakui dampak positif, Nezar mencatat tantangan AI, termasuk bias dalam algoritma, potensi misinformasi, dan diskriminasi, terutama pada penggunaan generatif AI seperti ChatGPT. Dalam menghadapi tantangan tersebut, Kementerian Kominfo berencana mengeluarkan surat edaran sebagai panduan penggunaan AI.

Walau tidak bersifat imperatif secara hukum, surat edaran diharapkan dapat menjadi panduan etis untuk pengembangan dan penggunaan AI di Indonesia. Nezar mengajak peserta diskusi untuk berkontribusi secara produktif dan konstruktif dalam merumuskan panduan ini.

Dengan semangat "memaksimalkan manfaat, meminimalisir risiko," Nezar optimistis bahwa AI dapat dikembangkan dengan penuh manfaat sambil tetap menjunjung tinggi kepentingan masyarakat.

Menurutnya, AI seharusnya menjadi alat untuk kemaslahatan manusia, dengan manusia yang mengatur teknologi, bukan sebaliknya. Konsep human-centric menjadi pedoman dalam pengembangan teknologi AI.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES