Peristiwa Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Anak Stunting Bisa Hambat Pertumbuhan Ekonomi dan Timbulkan Persoalan

Rabu, 06 Desember 2023 - 17:33 | 24.13k
Kunjungan kerja Wapres RI, KH. Ma'ruf Amin di PT. Semen Imasco Asiatic, Puger, Jember, Rabu (6/12/2023). (FOTO: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Kunjungan kerja Wapres RI, KH. Ma'ruf Amin di PT. Semen Imasco Asiatic, Puger, Jember, Rabu (6/12/2023). (FOTO: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), KH. Ma'ruf Amin menyebut bahwa stunting masih menjadi persoalan besar yang mendesak untuk diselesaikan bersama. 

Menurutnya, anak yang mengalami stunting nantinya akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang produktivitasnya rendah, yang pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi, dan semakin menimbulkan persoalan ketimpangan dan kemiskinan.

Advertisement

Hal tersebut ia sampaikan saat acara Penyerahan Bantuan Program Stunting di Kabupaten Jember yang dilaksanakan di PT. Semen Imasco Asiatic, Puger, Jember, Rabu (6/12/2023).

Oleh karena itu, Wapres menekankan beberapa hal untuk mencegah terjadinya stunting di masa depan.

Pertama, memastikan bantuan stunting diberikan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan mekanisme pemberian bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah.

"Pemerintah Kabupaten Jember agar dapat memetakan kantong-kantong wilayah stunting, dan mengidentifikasi layanan yang masih kurang dan harus diperbaiki. Selanjutnya, susun program untuk mengintervensi masalah yang ada dengan mengajak semua pihak untuk ikut terlibat," jelasnya. 

Kedua, optimalkan kolaborasi percepatan penurunan stunting antara pemerintah pusat dan daerah dengan unsur lainnya, tidak hanya dengan sektor swasta, tetapi juga perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga media. 

"Pemerintah Kabupaten Jember agar mengkoordinasikan dan memastikan bantuan dari bentuk-bentuk kemitraan disalurkan pada lokasi prioritas dan sasaran prioritas, serta bisa mengisi celah cakupan layanan stunting yang belum bisa dipenuhi oleh pemerintah," tambahnya. 

Ketiga, pemberian bantuan pangan agar tidak hanya diberikan kepada anak stunting tetapi juga penting untuk diberikan kepada ibu hamil dan balita yang sehat untuk menjaga asupan gizinya. 

"Terakhir, masifkan edukasi publik dan penyuluhan sebagai salah satu pilar pencegahan stunting. Dengan demikian, kesadaran masyarakat akan terbangun, dan timbul keinginan untuk turut berpartisipasi aktif dalam mempercepat penurunan stunting," tegas Wapres. 

Lebih lanjut, berbagai upaya Pemerintah telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 30,8 persen tahun 2018, menjadi 21,6 persen di tahun 2022. Namun, untuk mencapai target 14 persen stunting di 2024 waktunya semakin terbatas.

"Saya minta semua pihak, termasuk para pimpinan daerah, tetap fokus mengawal pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, bahkan hingga zero stunting di tahun 2030 bisa dicapai, sebagaimana target tujuan pembangunan berkelanjutan," tutupnya. 

Pada kesempatan ini, Wapres menyaksikan penyerahan bantuan 10.000 paket program stunting dari PT. Semen Imasco Asiatic Jawa Timur untuk masyarakat Kabupaten Jember oleh Direktur Hongshi Grup Regional Indonesia Hu Shuguang kepada Bupati Jember Hendy Siswanto. 

Hadir dalam acara ini diantaranya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jember Hendy Siswanto, Direktur Hongshi Grup Regional Indonesia Hu Shuguang, dan Pembina Yayasan Dewa Dewi Indonesia Siti Mamduhah. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES