Peristiwa Nasional

Utang Pemerintah Indonesia Naik Menjadi Rp8,041 Triliun

Jumat, 22 Desember 2023 - 18:14 | 32.40k
Presiden Joko Widodo.   (FOTO: Facebook Presiden Jokowi).
Presiden Joko Widodo. (FOTO: Facebook Presiden Jokowi).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAUtang pemerintah Indonesia tercatat mencapai Rp 8.041,01 triliun per 30 November 2023, mengalami kenaikan sebesar Rp 90,49 triliun dari bulan sebelumnya yang mencapai 7.950,52 triliun. Meskipun mengalami peningkatan, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada pada tingkat 38,11%, yang di bawah batas aman yang ditetapkan sebesar 60% PDB sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Mayoritas utang pemerintah hingga November 2023 berasal dari surat berharga negara (SBN) sebesar 88,61%, dengan sisanya dari pinjaman sebesar 11,39%. Jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN mencapai Rp 7.124,98 triliun, termasuk SBN domestik dan valuta asing. Sementara jumlah utang dalam bentuk pinjaman mencapai Rp 916,03 triliun, dengan rincian pinjaman dalam negeri dan luar negeri.

Advertisement

Kementerian Keuangan menyatakan bahwa nilai rasio utang masih di bawah batas aman dan lebih baik dari yang ditetapkan melalui Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah 2023-2026 di kisaran 40% PDB. Proses pengelolaan utang dilakukan secara cermat dan terukur, mempertimbangkan komposisi mata uang, suku bunga, serta jatuh tempo yang optimal.

Meskipun utang pemerintah mengalami peningkatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat penurunan signifikan dalam penarikan utang baru. Hingga 12 Desember 2023, penarikan utang baru hanya mencapai Rp 345 triliun, turun 36,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini dianggap mencerminkan kesehatan APBN, dengan penerimaan negara yang kuat dan belanja yang terkendali.

Sri Mulyani juga menekankan bahwa pembiayaan utang tetap pada tingkat yang aman, mengingat situasi global yang mengalami kenaikan suku bunga dan volatilitas pasar keuangan yang tinggi. Pemerintah mengambil langkah antisipatif dengan menggunakan sebagian dari saldo anggaran lebih (SAL) tahun 2022 untuk menghadapi volatilitas pasar keuangan di tahun 2023.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES