Peristiwa Nasional

Misi Kemanusiaan Mahasiswa Unira di Thailand, Ziarahi Korban pasca Banjir Narathiwat

Kamis, 18 Januari 2024 - 12:57 | 36.81k
Dua mahasiswa Unira Malang (berjaket biru), saat menyerahkan paket bantuan kepada keluarga korban yang menerjang kawasan Narathiwat, Thailand, di sela kegiatan KKN/PPL di Thailand, Ahad (14/1/2024). (Foto Unira/TIMES Indonesia)
Dua mahasiswa Unira Malang (berjaket biru), saat menyerahkan paket bantuan kepada keluarga korban yang menerjang kawasan Narathiwat, Thailand, di sela kegiatan KKN/PPL di Thailand, Ahad (14/1/2024). (Foto Unira/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Di sela agenda kegiatan KKN/PPL yang padat, misi kemanusiaan tidak ditinggalkan tim mahasiswa Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang di Thailand. Yakni, mengunjungi langsung korban pascabencana banjir yang terjadi di kawasan Narathiwat, Thailand, belum lama ini. 

"Kami punya agenda sangat padat dalam waktu sebulan kegiatan di Thailand. Tentu, tiap ada kesempatan yang ada kami gunakan untuk yang bermanfaat. Salah satunya, ke daerah Narathiwat, yang baru saja terkena musibah banjir, " terang Dekan FIK Unira Malang, Saifudin, yang turut mendampingi mahasiswanya, Rabu (17/1/2024) malam waktu setempat. 

Advertisement

Bisa dibilang, apa yang dilakukan beberapa mahasiswanya di daerah terdampak bencana Narathiwat ini seperti misi kemanusiaan, meski yang dilakukan sebatas berziarah mengunjungi korban warga setempat. 

Menurutnya, dengan berziarah korban terdampak bencana ini, mahasiswa peserta KKN-PPL Tematik ke Thailand yang dilangsungkan Unira Malang, membawa pesan kepedulian kepada sesama, dimanapun berada. 

Ziarah kemanusiaan ini sendiri, dilakukan  mahasiswa peserta asal Unira, Hendy Firmansyah, bersama pihak Lembaga Ansoriyah Wittaya yang berada di Bandang Hulu mukim/Kecamatan Ban Na, Distrik Chana, Provinsi Songkhla Tengah, pada Ahad, 14 Januari 2024 lalu. 

Bersama-sama, Hendy melakukan kunjungan korban pasca banjir paling parah di Narathiwat, dengan lama perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar 4 jam dari songkhla. 

"Sesampainya di lokasi pertama di daerah Rangek kami dihadapkan sungai yang semula tempat ini adalah sebuah wisata perairan dan warung makan cukup besar, kondisinya sudah rata dengan pasir akibat terjangan air banjir dahsyat," demikian seperti dilaporkan Hendy Firmansyah. 

Ia melaporkan, awal terjadinya banjir tersebut bermula dari curah hujan sangat deras berdurasi cukup lama  sehingga mengakibatkan volume air sebuah bendungan meluap. Saking derashya, bendungan tak lagi mampu menahannya sampai bendungan tersebut pecah. 

Saat di lokasi bencana di Rangek, Narathiwat, ia sempat berkunjung ke salah satu korban bencana bersama tim dari Lembaga Ansoriyah, untuk menyalurkan bantuan pakaian dan sembako. Kegiatan ini juga diikuti pengasuh PP Ansoriyah Wittaya, Babo H Abdul Nasir Bin Abdullah, bersama keluarga dan sebagian guru madrasah (Kholi M Shidiq, khru Naziyan, Ka Rokiyah dan Ka Dayana).

Kunjungan juga dilanjutkan ke lokasi ketiga, di daerah Membala, Jalla, Narathiwat. Tepatnya, yang dituju adalah Ponpes Islimiyah yang cukup besar, yang juga salah satu tempat pendidikan terkena dampak banjir. 

Di tempat ini, didapati banyak bangunan untuk belajar dan tempat tinggal santri serta fasilitas lainnya musnah tersapu air banjir. Akibatnya, sempat ada evakuasi pemindahan tempat tinggal santri dan kegiatan belajar mengajar di tempat tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES