Inilah Profil dan Kekayaan Arsul Sani, Hakim MK yang Baru

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Arsul Sani resmi diangkat menjadi hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dan dilakukan pengambilan sumpah jabatan yang disaksikan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Penetapan Arsul Sani sebagai Hakim MK berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 102/P Tahun 2023 yang ditetapkan Presiden Jokowi di Jakarta pada 24 Oktober 2023.
Advertisement
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban Hakim Konstitusi dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” ucap Arsul Sani membacakan sumpah jabatannya.
Arsul Sani mengatakan, berdasarkan UU MK, seorang hakim MK tidak boleh rangkap jabatan sebagai pejabat negara maupun anggota partai politik. Ia menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Ketua MPR dan juga PPP.
“Saya telah mengajukan pengunduran diri sebagai anggota DPR dan MPR RI pada minggu pertama Desember 2023. Saya juga telah mengajukan pada bulan Desember itu pengunduran diri dari jabatan dan keanggotaan di PPP,” kata Arsul Sani di Istana Negara.
Profil Arsul Sani
Arsul Sani merupakan lulusan S1 hukum Universitas Indonesia tahun 1987 dan merupakan praktisi hukum sebelum menjabat sebagai politisi. Semasa kuliah, ia dipercaya sebagai Ketua Komisariat HMI Fakultas Hukum UI pada 1985.
Dilansir dari berbagai sumber, Arsul Sani pernah berprofesi sebagai advokat. Ia pernah aktif di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Selama sekitar 2 tahun di LBH Jakarta, berbagai kasus pernah ia tangani diantaranya membela para aktivis Islam yang ditangkap pasca insiden Tanjung Priok di era 80-an.
Setelah belajar dari Adnan Buyung Nasution, Arsul Sani bergabung dengan Gani Djemat and Partners. Pria kelahiran Pekalongan ini juga aktif didunia pendidikan sebagai pengurus Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI) Al Azhar Rawamangun Jakarta Timur sejak 1996 dan menjabat sebagai Sekretaris Umum.
Kelihatannya di dunia profesional membuat pria yang besar di Pekalongan dari SD hingga SMA dipercaya sebagai Kepala GDP Surabaya Dunhill Madden Butler (1987-1997), Founding Partner Karim Sani Lawfirm (1997-2004) hingga Komisaris PT. Tupperware Indonesia (1997-2014).
Pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum (LPBH) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) ini masuk ke politik dan dipercaya sebagai Ketua LBH PPP periode 2011-2015. Sejak itu karirnya di politik terus naik hingga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PPP diera kepemimpinan Suharso Monoarfa.
Dilansir dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2022, Arsul Sani memiliki kekekayaan lebih dari Rp31 miliar. Jumlah tersebut terbagi atas tanah dan bangunan dengan nilai Rp30 miliar, alat transportasi senilai Rp287 juta, harta bergerak lainnya Rp124 juta, surat berharga Rp56 juta dan kas dan setara kas sebesar Rp2,6 miliar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |