PPI Institute: Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Peduli Ketahanan Nasional

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Agenda PPI Institute seri ketiga kali ini mengangkat kepedulian terhadap ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan. Acara tersebut dihadiri oleh Laksamana Eddy Tarjono, M Tr.Opsla dari Lemhannas RI dan Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Ir. Prakoso, M.M.
Webinar ini berlangsung secara daring pada Sabtu (3/2/2024) pukul 14.30 WIB. Sesuai dengan isu yang diangkat, seri kali ini membawakan tema ketahanan nasional dan edukasi kebangsaan.
Advertisement
“PPI Institute merupakan agenda tahunan PPI dunia. Maka kita harus memanfaatkan platform ini, ilmu tidak hanya di kelas, tetapi juga mengupas apa yang kita baca melalui narasumber-narasumber yang kita punyai,” ungkap Koordinator PPI Dunia Kawasan Amerika-Eropa Ilham Catur Fatha.
Peserta seminar ketahanan nasional PPI Institute. (Foto: PPI Institute)
Harapan ini juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PPI Dunia Marcelino Enrique Suprapto. Dirinya berharap mahasiswa terutama yang berada di luar negeri dapat mengambil banyak ilmu terutama di bidang ketahanan nasional dan geopolitik.
“Saya menganggap bahwa seri ketiga ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, bertanya sekritis mungkin, dan belajar bersama narasumber pakar," jelasnya.
Pada seri ketiga ini, saya berharap kita sebagai mahasiswa dapat mengambil banyak ilmu terutama di bidang ketahanan nasional dan geopolitik.
Materi pertama dibawakan oleh Laksamana TNI Eddy Tarjono membahas peran pemuda dalam upaya menjaga ketahanan nasional. “Aksi nyata nya adalah dalam pergaulan sehari-hari menjalankan norma dan melakukan kegiatan bermanfaat. Itu membantu pemerintah untuk menjaga ketahanan generasi," tekannya.
Masih menurutnya, membentengi diri dari intervensi luar, seperti menghindari radikalisme dan tidak melakukan demonstrasi anarkis juga menjadi aksi penting. Dirinya mengungkap bahwa dalam menhadapi masa teknologi digital, maka mencegah penyebaran berita hoax dapat membantu pemerintah.
Laksamana Eddy menambahkan bahwa upaya penguatan nilai Pancasila terus dilakukan di seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali mahasiswa Indonesia di luar negeri. “Kita tahu bahwa PPID memberikan kursus, pelatihan, dan penataran, mengenai Pancasila; demikian pula Lemhannas RI telah melakukan Penataran Pancasila, ketahanan nasional, dan konsensus dasar," jelasnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa pada masyarakat umum pemerintah melakukan pengajaran dan pendidikan kewarganegaraan mulai dari bangku sekolah dasar. Begitu pula Lemhannas, lembaga ini juga mengadakan Training of Trainer ToT untuk membentuk pengajar dan narasumber untuk meneruskan nilai-nilai wawasan kebangsaan pada masyarakat.
Ir. Prakoso, M.M. dalam materi kedua mengulas tema “Memperkuat Persatuan dan Kesatuan”. Dirinya menyampaikan bahwa dengan pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai Pancasila, generasi muda akan mampu memahami pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Ini membantu mencegah polarisasi dan konflik antar kelompok di masyarakat," ungkapnya.
Meskipun demikian, Ir. Prakoso menonjolkan peran Pancasila dengan menekankan pentingnya memulai pertahanan dan keamanan dari kesadaran dari diri sendiri. "Ini mencakup pembangunan ideologi Pancasila yang berakar pada nilai-nilai internal, dimulai dari individu sebagai bagian dari masyarakat Indonesia untuk memastikan keamanan dan pertahanan tanah air," ungkapnya dalm PPI Institute.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |