Peristiwa Nasional

Peran Kecerdasan Buatan dalam Transformasi Komunikasi: Tantangan dan Peluang

Selasa, 27 Februari 2024 - 11:41 | 34.72k
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria. (foto: NEZAR PATRIA)
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria. (foto: NEZAR PATRIA)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mengungkapkan bahwa pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) semakin meningkat di sektor komunikasi, mendorong perlunya pola pikir yang adaptif dan inovatif.

"Kegiatan komunikasi menjadi salah satu sektor yang berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan AI. Oleh karena itu saya mengajak untuk memiliki mindset yang adaptif dan inovatif," ucapnya dalam sebuah rilis pers yang diterima pada hari Selasa (27/2/2024).

Advertisement

Pernyataan tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan kunci dalam Seminar AI dan Transformasi Dunia Komunikasi di Kantor Pusat Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI) di Jakarta Pusat.

Menurut Nezar, sepanjang tahun 2024, pembicaraan tentang pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan semakin meningkat. Data dari PRovoke Media Tahun 2023 menunjukkan bahwa setidaknya 61 persen pekerja di bidang komunikasi di tingkat global telah memanfaatkan AI generatif untuk menjalankan pekerjaan.

"Perbincangan terkait AI semakin berkembang. Di sektor komunikasi, tidak hanya pembicaraan yang meningkat, tetapi juga pemanfaatan AI," ujarnya.

Nezar menyontohkan bahwa ChatGPT kini telah menjadi alat pencarian inspirasi. Selain itu, AI generatif juga digunakan untuk kegiatan pengumpulan informasi, pembuatan konten di media sosial dan artikel, serta membantu dalam media monitoring.

Dengan berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan, Nezar menilai bahwa perkembangan AI membuka peluang bagi industri komunikasi. Bahkan, AI dapat digunakan sebagai chatbot dan asisten virtual untuk memberikan respon real-time bagi konsumen, menyediakan informasi yang dipersonalisasi sesuai dengan preferensi audiens, dan membantu mendeteksi potensi krisis serta langkah-langkah penanggulangannya sebagai bagian dari manajemen krisis.

"Kita juga perlu waspada terhadap potensi penyebaran disinformasi di media, serta risiko keamanan data pelanggan akibat personalisasi berita sebagai hasil pengolahan data pelanggan secara masif oleh AI," tambahnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES