Gus Baha Jelaskan Mengapa Ulama Boleh Jadi Timses Capres-Cawapres

TIMESINDONESIA, PACITAN – Kiai Haji Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha, dalam kunjungannya ke Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan pada Sabtu (3/3/2024), menjelaskan bolehnya seorang ulama menjadi tim sukses (Timses) salah satu pasangan calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden.
Gus Baha menjelaskan bahwa ulama boleh menjadi Timses asalkan memiliki tujuan untuk membantu dan menasehati pemimpin agar berpihak pada rakyat dan menjalankan syariat Islam.
Advertisement
"Tujuannya agar ketika Paslon tersebut menjadi umara atau pemimpin, ulama bisa ikut mengatur dan menasehati kepemimpinannya," kata Gus Baha.
Pendapat Gus Baha ini diperkuat oleh Imam Malik RA, salah satu ulama ternama dalam sejarah Islam. Imam Malik dikenal sebagai ulama yang berani menegakkan kebenaran dan tidak segan menasehati pemimpin, bahkan ketika berhadapan dengan khalifah
Lebih lanjut, Gus Baha menekankan bahwa ulama yang menjadi Timses harus memiliki integritas dan berani menegakkan kebenaran seperti Imam Malik.
"Ulama harus berani mengingatkan pemimpin jika melakukan kesalahan dan tidak boleh takut kehilangan jabatan," kata Gus Baha.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa ulama tidak boleh menjadi Timses karena iming-iming harta atau jabatan.
"Tujuan ulama menjadi Timses harus semata-mata untuk membantu rakyat dan menegakkan syariat Islam," kata Gus Baha.
Selain itu kiai muda yang juga murid dari KH Maimoen Zubair ini menjelaskan, di dalam Kitab al-Ulama al-Mujadidun bahwa pendiri Pondok Tremas KH Abdul Manan benar-benar belajar dan mendalami ilmu agama di Makkah.
Di Makkah, KH Abdul Manan bertemu gurunya bernama Sayyid Al-Murtadho Al-Zabidi pengarang Kitab Ithafus Sadat. Akhir kisah keduanya kembali bertemu di Mesir.
"Ini memberi spirit bagi kami keluarga besar Pondok Tremas untuk terus belajar seperti yang dilakukan para pendahulu," ucap pengasuh Pondok Tremas Pacitan KH Luqman Harits Dimyathi.
Gus Baha sebelumnya juga melakukan kunjungan ke Tegalsari Ponorogo, ponpes di mana KH Abdul Manan pernah menimba ilmu agama di sana.
Kunjungan Gus Baha bersama istri dan anaknya ke Pondok Tremas Pacitan disambut antusias oleh para pengasuh, pengurus, santri, dan mahasantri. Gus Baha memberikan penjelasan dan kajian tentang berbagai hal, termasuk pentingnya ilmu agama dan akhlak mulia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |