MUI Keluarkan Pernyataan Soal Puasa Ramadan, Salah Satunya Ingatkan Penceramah Agama

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar memberikan pernyataan menjelaskan Puasa Ramadan yang sebentar lagi akan dilaksanakan oleh umat Islam.
Pertama, Ramadan adalah bulan suci dan mulia. Maka, hendaknya umat Islam menyambutnya dengan penuh suka cita dan mensyiarkannya untuk memaksimalkan peningkatan iman dan takwa.
Advertisement
"Sebagaimana tujuan ibadah puasa adalah untuk menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah Swt," katanya dalam keterangan resminya diterima TIMES Indonesia, Minggu (10/3/2024).
Kedua, Ramadan adalah bulan penuh pahala, kebaikan, dan ampunan. Maka, kata dia, hendaknya umat Islam untuk semakin produktif dalam menjalani aktivitas rutinnya.
Juga memaksimalkan ibadah di dalamnya seperti puasa, ibadah Tarawih, qiyamul lail, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan bersedekah.
"Menjauhi segala bentuk aktivitas yang mengarah kepada maksiat, munkarat, mulghah. Memperbanyak taubat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt Mengharapkan Ridha Allah Swt agar dapat meraih keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadan," jelasnya.
Ketiga, penentuan 1 Ramadan 1445 H ini berpotensi adanya perbedaan di antara pemerintah dan sebagian umat Islam.
"Maka hendaknya perbedaan awal Ramadan tersebut tidak mengurangi kekhusyukan dan kualitas pelaksanaan ibadah puasa namun justru menjadi penguat kualitas toleransi serta persaudaraan antar sesama umat Islam," katanya.
Diketahui, pemerintah memprediksi Puasa Ramadan jatuh pada tanggal 12 Maret. Sementara Muhammadiyah sudah mengumumkan Puasa Ramadan jatuh tanggal 11 Maret.
Keempat, menjaga sikap saling toleransi dan saling menghormati antara mereka yang berpuasa dan yang tidak berpuasa, terutama dari mereka yang tidak berpuasa kepada saudara-saudaranya yang sedang berpuasa demi kekhusyukan pelaksanaan ibadah puasa dan kemuliaan bulan suci Ramadan.
Kelima, dai dan muballigh dalam aktivitas ceramah Ramadan di masjid, mushalla, majelis taklim maupun di media sosial, media cetak, televisi dan media elektronik lainnya agar terus bersemangat untuk menyampaikan penguatan materi ceramah agama yang konstruktif, inspiratif.
"Dan optimisme untuk membangun bangsa Indonesia yang semakin baik dan maju dalam Ridha Allah Swt," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |